Rabu, 18 Desember 2019 13:48
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Seorang wanita di Australia menderita reaksi alergi parah setelah mewarnai rambutnya. Perempuan bernama Julie Yacoub itu merasa terbakar dam gatal di kulit kepalanya selama tiga minggu.

 

Dia dilarikan ke rumah sakit setelah wajahnya membengkak sehingga dia tidak bisa membuka matanya.

Manajer penjualan berusia 37 tahun itu biasanya selalu mewarnai rambutnya saat remaja dan berusia awal dua puluhan tanpa masalah atau tanda-tanda reaksi.

Ketika dia berusia 22 tahun, Julie mewarnai rambutnya di salon dan mengalami reaksi ringan setelahnya, tetapi dia berasumsi bahwa itu karena penata rambut memijat kepalanya terlalu keras dan tanpa sengaja memotong kulit kepala dengan kuku-kukunya, yang akan diperburuk oleh pewarna meresap ke kulitnya.

 

Julie tidak mengecat rambutnya sejak ini, tetapi setelah memperhatikan beberapa warna abu-abu, dia membeli pewarna paket cokelat cokelat pada 30 Oktober. Dia tidak mengalami gatal atau iritasi selama atau segera setelah aplikasi sehingga diasumsikan semuanya baik-baik saja.

Tetapi ketika dia sedang bekerja pada hari berikutnya, dia melihat lehernya gatal dan juga luka bakar di lehernya.

Khawatir dia mengalami reaksi alergi, Julie mengambil tablet antihistamin untuk menangkal. Tetapi kemudian malam itu dia merasakan tekanan di kepalanya sehingga membuat janji untuk bertemu dokternya keesokan harinya.

"Saya memiliki benjolan yang jelas di sisi kepala saya dan banyak tekanan yang menumpuk sehingga dokter meresepkan saya dengan tablet steroid dan memberi tahu saya bahwa saya mengalami reaksi yang parah," kata Julie.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Julie hampir tidak bisa melihat dan bisa merasakan wajahnya membengkak.

"Rumah sakit tidak bisa berbuat lebih banyak karena saya bukan anafilaksis sehingga mereka mengatakan steroid dan antihistamin yang saya gunakan pada akhirnya akan membuat pembengkakan dan cairan terkendali."

Sejak itu Julie diberitahu bahwa dia menderita reaksi alergi terhadap bahan kimia yang ditemukan di sebagian besar pewarna rambut yang disebut paraphenylenediamine (PPD).

Banyak pewarna rambut permanen dan semi permanen mengandung PPD kimia, yang dikenal sebagai iritasi dan alergen. Pewarna yang mengandung PPD biasanya sangat aman untuk digunakan.

Dia telah berjanji untuk tidak mewarnai rambutnya lagi dan membagikan kisahnya untuk menekankan pentingnya keamanan pewarna.

TAG

BERITA TERKAIT