Rabu, 18 Desember 2019 08:56
Ilustrasi
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Parkinson adalah kelainan neurologis, yang menyerang lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia. Ini adalah penyakit neurodegeneratif kedua yang paling umum setelah penyakit Alzheimer.

 

Neuron tertentu di otak bertanggung jawab untuk memproduksi dopamin, neurotransmitter yang memainkan peran utama dalam mengirimkan pesan ke bagian otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi.

Ketika neuron-neuron ini secara bertahap mati, kadar dopamin mulai menurun, sehingga menyebabkan aktivitas otak yang tidak normal.

Dan sebagai hasilnya, gejala-gejala penyakit Parkinson mulai muncul, yang meliputi gerakan lambat, kekakuan pada lengan dan kaki, serta masalah dengan keseimbangan, bicara kurang jelas, dan ekspresi wajah yang kosong.

 

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal medis Neurology menunjukkan bahwa penipisan retina adalah tanda lain dari penyakit Parkinson.

"Kami menemukan bahwa semakin tipis retina, semakin besar keparahan penyakit," kata penulis studi Jee-Young Lee, MD, PhD, dari Pusat Medis Universitas Boramae Seoul di Korea Selatan.

"Penemuan ini mungkin berarti bahwa ahli saraf akhirnya dapat menggunakan pemindaian mata sederhana untuk mendeteksi penyakit Parkinson pada tahap awal, sebelum masalah dengan gerakan dimulai," jelas Dr. Lee.

Penelitian Dr. Lee melibatkan sekitar 49 orang yang didiagnosis menderita penyakit Parkinson. Para peneliti mengevaluasi mata mereka dengan pemeriksaan mata lengkap dan mereka menemukan penipisan retina, sebagian besar di dua lapisan dalam dari lima lapisan retina.

Penipisan retina berkorelasi dengan hilangnya neuron yang menghasilkan dopamin dan ini juga berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit.

"Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mengapa penipisan retina terkait dengan hilangnya neuron," jelas Dr. Lee.

TAG

BERITA TERKAIT