Selasa, 17 Desember 2019 10:20
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, PANGKEP - Latih adalah warga Kampung Bulo Sino, Kelurahan Moncong Bori, Kecamatan Labbakang, yang hidup dalam serba keterbatasan. Perempuan berusia 47 tahun itu tinggal di gubuk berukuran 2x3 meter berlantai tanah.

 

Hanya ada sebuah balai-balai dalam rumah. Serta tumpukan sejumlah pakaian, tempatnya beristirahat di malam hari.

Tak ada listrik maupun perabot rumah tangga lainnya. Bahkan rumahnya terbuat dari berbagai bahan bekas. Mulai dari seng, baliho, hingga terpal yang tak terpakai lagi.

Dikunjungi Rakyatku.com, Latih memiliki keterbelakangan mental. Dia hidup dalam serba kesulitan dan butuh uluran tangan pemerintah.

 

Deritanya kian bertambah usai rumahnya tersapu angin puting beliung. Dia pun dibantu Warga kembali membangun rumah dari bahan bambu dan terpal bekas.

Menurut keterangan sejumlah warga, Latih sudah tinggal di area itu sekitar 30 tahun. Pasca-pisah dari suaminya yang kini juga menderita kelumpuhan, beber Ilham salah seorang tetangga

"Kadang makan, kadang tidak. Berapa kali kami ajak tinggal di rumah kami, karena dia hanya sendirian, tapi tidak mau," jelasnya.

Latih sebenarnya punya beberapa anak dan keluarga. Namun dia memilih tinggal sendirian di tengah persawahan.

Kini dia hanya menumpang pada kartu keluarga kerabatnya. Hal itu membuatnya terkadang sulit mendapatkan bantuan.(Tajuddin Mustaming)

TAG

BERITA TERKAIT