RAKYATKU.COM - Syamsuddin Alimsyah kembali jadi perhatian. Bakal calon bupati Bulukumba itu tampil beda saat hadir dalam dialog KAHMI Bulukumba, Sabtu (14/12/2019).
"Kalau saya bilang pilkada, maka peserta bilang HMI," kata Kak Syam, sapaan akrabnya, saat mendapat kesempatan berbicara.
"Kalau saya bilang HMI, maka peserta bilang yakusa (yakin usaha sampai, jargon khas HMI)," lanjut Kak Syam yang dilanjutkan yel-yel.
Suasana dialog pun menjadi lebih hidup. Lebih cair. Peserta diskusi yang banyak dari kalangan kader HMI dan alumni lebih bersemangat.
Kak Syam dipanel dengan beberapa kandidat bupati. Mereka yakni Arum Spink, Kahar Muslim, Jamaluddin M Syamsir, dan Fahidin HDK.
Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto hadir membuka acara atas nama pemerintah daerah. Dia tidak tinggal berdialog bersama pembicara lain.
Sedangkan dua kandidat lainnya yang turut diundang, Risman Pasigai dan Syahruni Haris berhalangan hadir.
Seperti biasa, Kak Syam tampil mengelola forum dengan gayanya yang santai tetapi mengena substansi permasalahan. Dia tidak sedang mengajak peserta berdiri dan melakukan yel-yel sejenak.
Menariknya saat membedah kepemimpinan berintegritas, Kak Syam mengangkat contoh dari wilayah Bulukumba sendiri. Tepatnya sistem kepemimpinan di wilayah adat Kajang.
Menurut Kak Syam, kepemimpinan adat Kajang merupakan model kepemimpinan sederhana. Namun, berintegritas tinggi. Model ini bisa menjadi contoh ideal di tengah suasana hedonisme dan individualisme.
"Dalam pasang adat Kajang, ada penegasan agar seorang pemimpin tidak pernah tidur ketika masih mendengar bunyi-bunyian dari tetangga atau masyarakatnya. Boleh jadi masih ada masyarakatnya yang belum makan," kata pendiri Kopel Indonesia itu.
Dalam Islam, lanjut tokoh nasional antikorupsi itu, hal ini juga dilakukan Khalifah Umar bin Khattab. Dia rutin berkeliling setiap malam memastikan rakyatnya tidak ada yang kelaparan.
Kak Syam adalah putra asli Herlang. Dia lahir di Batuasang. Tapi ia juga merupakan keturunan Bangken Buhun Tana Toa, Kajang. Inilah penyebab sehingga Kak Syam sangat akrab dengan pasang adat Kajang.
Dalam kesempatan itu, Kak Syam juga memaparkan visi misinya sebagai bakal calon bupati Bulukumba. Dia punya obsesi menjadikan Kabupaten Bulukumba sebagai pusat kawasan terpadu di selatan-selatan yang inovatif, kompetitif, sejahtera, dan berbudaya.
Dalam bidang kesehatan, suami Andi Mariattang --anggota DPR RI periode 2014-2019 dan pengurus DPP PPP ini-- berkomitmen menjadikan RSUD Bulukumba sebagai pusat rujukan regional kawasan. Khususnya kawasan selatan-selatan dengan standar internasional.
Kak Syam akan memastikan ketersediaan dokter ahli secara full time. Juga fasilitas medis berstandar dan pelayanan paramedis dengan kualifikasi standar pelayanan maksimal. Paling penting, dia juga akan membangun rumah sakit tipe D sebagai penyangga di tiga wilayah yakni Bulukumba bagian barat, tengah, dan timur. Termasuk juga akan memastikan pelayanan home care untuk keluarga tidak mampu.
Khusus dalam bidang pelayanan publik, Kak Syam berkomitmen mewujudkan inovasi pelayanan publik berbasis smart city. Memastikan akses internet menjangkau setiap desa agar pelayanan publik menjadi terintegrasi.
Melakukan inovasi three ini one, yakni pelayanan identitas secara gratis. Setiap anak yang lahir akan akan mendapatkan kartu anak, akta lahir, begitu pula perubahan kartu keluarga yang akan diterima paling lambat sepuluh hari setelah lahir dan akan diantarkan langsung ke rumah tanpa dipungut biaya.
Kak Syam memang dikenal sebagai pejuang pelayanan publik. Dia telah mendampingi berbagai daerah di Indonesia dalam hal memajukan pelayanan publik. Bahkan Kak Syam menjadi aktor utama pendirian Ombudsman Kota Makassar sebagai satu-satunya ombudsman lokal yang mandiri di Indonesia.
Pelayanan publik juga akan dimaksimalkan dalam bidang pendidikan berupa peningkatan insentif guru honorer berdasarkan kinerja dan lama pengabdian. Kemudian, pengembangan PAUD holistik integratif dengan pelayanan berpusat pada satuan PAUD.
Tidak hanya itu, juga ada program beasiswa bagi anak Bulukumba yang melanjutkan pendidikan pada jurusan tertentu dengan kesepakatan mengabdi di Bulukumba.
Mimpi besar Kak Syam adalah menjadikan Bulukumba sebagai pusat pendidikan kawasan selatan-selatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Kak Syam juga menaruh perhatian serius terhadap kondisi pemuda pada semua desa di Bulukumba. Bagi Kak Syam, mutlak dilakukan inovasi dalam pembangunan pemuda desa, sebab mereka adalah masa depan Bulukumba.
Inovasi yang dimaksudkan terkait pengembangan bakat pemuda desa. Dengan bakat yang terkelola dengan baik, maka sudah waktunya pemuda dirangkul untuk membangun kampung sebagai jendela dunia.