RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Inspeksi Mendadak (Sidak) di Rutan Klas 1 Makassar selesai digelar, Jumat malam (13/12/2019). 50 petugas merazia 31 kamar di blok F dan G khusus narkotika.
Ada sekitar tujuh karung temuan. Petugas selanjutnya mengarahkan seluruh penghuni blok F dan G kembali ke kamar masing-masing.
Satu per satu, temuan yang ada di dalam karung dikeluarkan. Hasil temuan digelar di meja. Mata para petugas tertuju terhadap saset kecil. Di dalamnya ada serbuk warna putih.
Selain itu, puluhan saset yang kosong juga ditemukan, serta alat hisap sabu-sabu. Disatukan di sebuah tempat kecil. Ada juga timbangan elektrik. Timbangan itu biasanya, dipakai bandar dalam mengedarakan narkoba.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sulsel, Taufiqurrahman, didampingi Kepala Rutan Klas 1 Makassar, Mujiarto, selanjutnya memberikan keterangan kepada awak media.
Taufiqurrahman lebih dahulu menjelaskan, terkait satu saset, yang di dalamnya terdapat serbuk warna putih mirip sabu-sabu. Dia mengatakan, sacet kesil tersebut ditemukan di sebuah WC umum.
"Jadi ini ditemukan di sebuah WC umum, bukan di dalam kamar, diduga sebagai narkoba," kata Taufiqurrahman.
Dia menegaskan akan menindaklanjuti temuan tersebut. Dengan berkoordinasi pihak Polri. "Ini akan ada tindak lanjutnya dan akan kami laporkan ke pihak Polri untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Taufiqurrahman menduga, pemilik satu saset yang diduga sebagai narkoba tersebut, telah mengetahui akan ada Sidak. Sehingga dengan sigap, menyimpan barang haram itu ke kamar mandi umum.
"Itulah kelihaian mereka, ketika kami datang menuju blok hunian dengan jumlah yang cukup banyak petugas, mungkin mereka akan memperkirakan ini pasti ada penggeledahan," paparnya.
Konferensi pers telah selesai. Ketua Tim Intelijen BNNP, Ipda Ronald, datang. Dia menghampiri meja itu dan memegang satu saset yang diduga narkoba.
Awalnya, dia membuka dan menciumnya. Dia lalu merasakan bau dari isi sacet itu. Ronald menduga itu bukan narkoba, namun garam yang bentuknya mirip narkoba.
Garam tersebut dinamakan garam lohan, kadang dipakai para bandar untuk mencari keuntungan. Garam itu dicampur dengan narkoba asli, sehingga dia mendapatkan keuntungan setelah ditimbang.
"Kemungkinan besar garam lohan, ini biasa dipakai untuk ikan netralisir air, tapi bagi untuk pecandu biasa dia pake kalau sudah kecanduan dan itu berpengaruh. Biasa juga dipakai oleh bandar dicampur dengan narkoba asli untuk mendapatkan keuntungan, " tutupnya.