RAKYATKU.COM, ISRAEL - Israel akan membuat sejarah baru, dengan menggelar pemilihan ketiga dalam waktu satu tahun, karena gagal membangun pemerintahan baru.
Parlemen Israel kini mulai bergegas merancang sebuah RUU untuk mengadakan pemilihan umum ketiga.
Hal ini tidak terhindarkan, karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan saingannya, Benny Gantz, tidak mencapai kesepakatan hingga batas waktu habis.
Keduanya telah diberikan waktu sampai hari Rabu (11/12/2019) pukul 11.59 malam, untuk membentuk mayoritas pemerintahan di Knesset, atau parlemen.
Netanyahu dan Gantz sebenarnya telah membahas koalisi pemerintah, tetapi tidak bisa mencapai kesepakatan tentang siapa yang harus menjadi pemimpin.
Israel awalnya melakukan pemilihan pada bulan April. Pemilihan kedua dilakukan pada bulan September setelah Netanyahu gagal membentuk pemerintahan.
Sistem pemerintahan Israel bergantung pada pembangunan koalisi, dengan jumlah 61 kursi di Knesset.