RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sekelompok mahasiswa STIE Amkop hampir bentrok dengan 10 orang mahasiswa dari luar, di pelataran kampus, Rabu (11/12/2019).
Sekelompok mahasiswa yang hampir bentrok itu saling dorong-mendorong. Parahnya, aparat kepolisian dari Polsek Panakkukang ada di lokasi saat mereka hampir bentrok menggunakan tangan kosong.
Pantauan Rakyatku.Com. piket Reskrim gabungan dari Polsek Panakkukang tiba di lokasi. Setelah mendapatkan informasi, ada seorang mahasiswa dikeroyok di dalam kampus.
Aparat kepolisian bersama pihak keamanan kampus bersama pejabat kampus, menuju pusat kegiatan mahasiswa yang diduga tempat mahasiswa itu dikeroyok.
Tiba-tiba dari belakang, sekelompok mahasiswa berjumlah 10 orang datang. Langsung menuju salah satu sekretariat mahasiswa. Di tempat itu ada aparat kepolisian.
"Mana rektor, dia yang keroyoki junior saya tadi, Pak," kata salah satu mahasiswa yang mengaku aktivis. Dia berusaha memukul salah satu mahasiswa STIE Amkop. Namun dihalangi oleh polisi.
Keributan pun berlanjut, setelah sekelompok mahasiswa itu keluar dan meladeni mahasiswa lainnya. Kejadian itu tepat berada di depan aparat kepolisian yang datang di lokasi.
Akan tetapi, mahasiswa tersebut seperti takut memukul. Hanya berteriak-teriak dan mengangkat kepalan tangannya. Sampai keributan tersebut selesai, tidak ada adu jotos terjadi.
"Tidak ada kejadian adu fisik antara kedua kelompok tersebut karena piket gabungan yang dipimpin Kanit Intelkam dengan sigap mengamankan situasi sampai kondusif. Dan kemudian setelah itu piket gabungan kembali ke Mako," kata Kasi Humas Polsek Panakkukang, Bripka Ahmad Halim.
Sebelumnya terjadi pengeroyokan terhadap salah satu mahasiswa di kampus tersebut namun belum diketahui, siapa pelakunya.
"Sebelumnya telah terjadi penganiayaan terhadap Ashabul Aslam di kampus Amkop, diminta untuk buat laporan pengaduan dan pengantar visum," tutupnya.