Rabu, 11 Desember 2019 19:25
Reuters
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, KUALA LUMPUR - Calon Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mantan asisten pria.

 

Anwar membantah tuduhan itu, dan menyebut dirinya telah difitnah dalam "politik paling buruk". Namun demikian, dia telah bersedia untuk memberikan pernyataan kepada polisi.

"Saya ingin menekankan bahwa saya siap untuk memberikan pernyataan saya kepada polisi segera untuk membantu penyelidikan," katanya, dikutip Reuters.

Anwar menghadapi tuduhan dari mantan ajudan bernama Muhammed Yusoff Rawther. Rabu lalu, pria berusia 26 tahun itu mengatakan bahwa Anwar telah memaksanya melakukan hubungan seks pada bulan September 2018.

 

"Itu telah membuat saya trauma dan terganggu sampai batas tertentu," katanya.

Anwar telah menghabiskan hampir satu dekade di penjara atas dua tuduhan terpisah, yaitu sodomi dan korupsi.

Dia pertama kali dipecat dan kemudian dipenjara pada tahun 1999 selama masa jabatan pertama Mahathir pada tahun 1981-2003.

Namun Mahathir dan Anwar memperbaiki jalinan di tahun 2016. Mereka bergabung untuk memimpin oposisi menuju kemenangan pemilu yang tak terduga tahun lalu.

Anwar Ibrahim saat ini adalah presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR).

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Mahathir Mohamad berjanji untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar, kendati ada tuduhan terbaru terhadapnya.

TAG

BERITA TERKAIT