Selasa, 10 Desember 2019 00:37
PMII Wajo saat menyampaikan aspirasi di DPRD, Senin (9/12/2019).
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,WAJO - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wajo kecewa pada staf penerima aspirasi DPRD Wajo. Mereka menganggap tidak profesional dalam menindaklanjuti aspirasi mereka.

 

Pada 22 November 2019, PMII menggelar aksi di DPRD Wajo. Tak menemukan solusi, mereka akhirnya meminta diagendakan bertemu legslator pada Senin (9/12/2019).

Ternyata, mahasiswa kembali dibuat kecewa. Mereka hanya diterima satu anggota DPRD Wajo, Hairuddin.

"Itu pun penerima aspirasi menutup pertemuan dengan kami tanpa adanya kepastian dan kejelasan, apa yang kami aspirasikan," ujar Ketua PMII Cabang Wajo, Andi Hidayatullah.

 

"Seharusnya staf penerima aspirasi menjelaskan kenapa anggota tim aspirasi banyak yang tidak hadir. Serta menjadi pertanyaan klasik, apakah ini bentuk kesengajaan sehingga sebagian penerima aspirasi serta OPD terkait tidak mencapai 50 persen yang hadir dalam aspirasi lanjutan?" lanjut Hidayatullah.

Dalam daftar, ada tujuh anggota DPRD Wajo yang bertugas sebagai penerima aspirasi pada Senin (9/12/2019). Namun, hanya satu yang hadir.

"Kami berharap ke depannya kepada anggota DPRD kabupaten Wajo, sekiranya meningkatkan kinerja pegawai staf penerimaan aspirasi," harapnya. (Rakyatku.com/Rasyid).
 

TAG

BERITA TERKAIT