Senin, 09 Desember 2019 06:00
Ari Askhara
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Kementerian BUMN kebanjiran ucapan selamat, berupa karangan bunga sebagai apresiasi dari kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick mencopot I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, atau Ari Askhara sebagai Dirut Garuda.

 

Salah satunya dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia yang berbunyi ‘Terimakasih Pak Erick Thohir Garuda Indonesia Tidak Butuh Direktur Kaleng-kaleng’.

Selain karirnya sebagai eksekutif tinggi di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) terancam tamat, Ari Askhara juga terlibat kasus penyelundupan motor besar (moger) jenis Harley Davidson. Dalam kondisi yang tidak utuh.

Tak hanya motor, dua sepeda Brompton juga ikut menjadi barang selundupan yang kini ditahan oleh pihak Bea Cukai. 
Berikut fakta tentang Ari Askhara dikutip dari bombastis.com:

 

Ari Askhara diketahui merupakan lulusan S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadja Mada (UGM). Selepas menimba ilmu selama empat tahun, ia kemudian berkarier di dunia perbankan. 

Ari pernah bekerja di Bank Ekspor Impor Indonesia. Yang sekarang menjadi Bank Mandiri, eutsche Bank, Investment Bank, hingga ANZ Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno, Ari ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia pada September 2018. 
Sebelumnya, ia sempat berkarir Direktur Keuangan PT Pelindo III Persero pada Mei 2014. Kemudian, posisinya digeser sebagai Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya Persero pada 2016. Jelas, dunia BUMN bukan hal yang baru bagi Ari.

Setelah menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan Pahala Mansyuri, ada banyak hal yang mesti dihadapinya hingga perusahaannya menjadi sorotan. Garuda Indonesia sempat mengalami masalah terkait laporan keuangannya. 

Selain itu, maskapai penerbangan pelat merah itu, juga sempat tersandung masalah kerja sama dengan Sriwijaya Air.

Ari Askhara baru-baru ini menjadi sorotan lantaran tersangkut pada kasus pelik, yang membuat dirinya dicopot dari jabatanya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. 

Saat itu, dirinya terlibat penyelundupan Harley Davidson keluaran tahun 1972 dan onderdil, serta dua sepeda Brompton. Alhasil, negara pun berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp532 juta hingga Rp 1,5 miliar atas perbuatannya tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir pun berang atas kejadian tersebut. Tak butuh waktu lama, ia pun segera mengambil keputusan dengan bakal memberhentikan Ari Askhara dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia. 

“Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda. Dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya,” ujarnya dikutip dari Money.kompas.com.

TAG

BERITA TERKAIT