Rabu, 04 Desember 2019 20:32
Airlangga Hartarto
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JAKARTA - Airlangga Hartarto bikin rekor. Dia satu-satunya ketua umum Partai Golkar yang menjabat dua kali.

 

Hasil musyawarah nasional (munas) memang belum menetapkan ketua umum terpilih. Namun, berdasarkan pandangan umum DPD I, Airlangga sudah tak tertahankan.

Dia sudah mendapat lebih 50 persen dukungan sebagai calon ketua umum DPP Partai Golkar. 

Hal ini disampaikan secara terbuka oleh DPD I se-Indonesia. Begitu pula organisasi pendiri dan didirikan Partai Golkar pada rapat paripurna III, Munas Partai Golkar, Rabu (4/12/2019).

 

"Jadi kalau tadi pandangan umum, sudah 30 pandangan umum yang sampaikan. Tersisa 14," kata Airlangga.

Artinya, kata Airlangga, dia sudah mengantongi separuh lebih pemilik hak suara. Terdiri dari DPD I, DPD II, serta organisasi pendiri dan didirikan Partai Golkar.

Sekadar diketahui, jumlah suara sah di dalam Munas Golkar, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, DPD tingkat II 514 suara, DPD I 34 suara, DPP 1, ormas pendukung 10, dan Dewan Pembina 1.

"Kalau lebih 50 persen, laporan pertanggungjawabannya, seluruhnya menerima tanpa catatan, dan kemudian seluruhnya. Atau bahkan seluruhnya, meminta saya untuk maju kembali, dan akan memilih di dalam forum munas," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.

Ia menyebut, kemungkinan forum munas nanti, langsung akan mengukuhkan namanya sebagai ketua umum DPP Golkar, periode 2019-2024.

"Jadi kalau berdasarkan AD/ART, itu 50+1 sudah dicapai. Jadi tentu kita menunggu," ujarnya.

"Mungkin malam ini bisa berproses. Tetapi sesuai dengan agenda, maka ada yang namanya pencalonan. Ada yang namanya penetapan. Jadi kalau kita lihat, penetapan jadwalnya besok," pungkas Airlangga.

Tradisi Ketua Umum Golkar

Sebelumnya, Yorrys Raweyai mengatakan bahwa tidak ada sejarahnya ketua umum Partai Golkar bisa menjabat dua periode. 

Hal ini diungkapkan Yorrys beberapa waktu lalu, menyusul pernyataan Airlangga Hartarto yang akan maju lagi sebagai ketua umum di Munas Golkar.

"Enggak mungkin bisa, dulu Aburizal Bakrie yang paling kuat dan paling solid aja enggak bisa. Ini partai kader," ujar Yorrys pada Sabtu, 22 Juni 2019.

Sebagai partai terbuka, ujar Yorrys, Golkar selalu menjaga tradisi agar selalu terjadi rotasi kekuasaan. "Ini partai terbuka. Kalau ada yang bercita-cita dua kali jadi ketum, saya akan berdiri paling depan (menentang)," ujar Yorrys.

Berikut daftar ketua umum Partai Golkar dari masa ke masa:

1. Djuhartono (20 Oktober 1964-7 November 1967)

2. Suprapto Sukowati (7 November 1967-9 August 1972)

3. Amir Murtono (9 Agustus 1972-25 Oktober 1983)

4.Sudharmono (25 Oktober 1983-1988)

5. Wahono (1988-1993)

6. Harmoko (1993-11 Juli 1998)

7. Akbar Tandjung (11 Juli 1998-19 Desember 2004)

8. Jusuf Kalla (19 Desember 2004-9 Oktober 2009)

9. Aburizal Bakrie (9 Oktober 2009-17 Mei 2016)

10. Setya Novanto (17 Mei 2016-13 Desember 2017)

11. Airlangga Hartarto (13 Desember 2017-sekarang)

TAG

BERITA TERKAIT