Selasa, 03 Desember 2019 10:45
Jasad Udin disemayamkan, usai tewas tersambar petir saat membersihkan kebunnya.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Senin, 2 Desember 2019. Pukul 13.00 Wita. Siang itu, hujan mengguyur Tanaeja, Jeneponto. Guyuran hujan itu, tak menghentikan Udin (50). 

 

Petani asal Tanaeja, Desa Beroangin, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto itu, tetap menekuni aktivitasnya. Membersihkan kebun dari rumput-rumput liar.

Tiba-tiba, kilat menyambar. Petir menggelegar. Beberapa petani lainnya yang berteduh di sekitar kebun Udin, melihat lelaki itu terpental. Badannya hitam. Melepuh. Udin tersambar petir.

"Warga yang kebetulan berada di sekitar kebun Udin, dibuat panik. Mereka memberikan pertolongan, membawa korban ke Puskesmas Bulujaya," kata Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul, Selasa (3/12/2019).

 

Selanjutnya, Udin dirujuk ke Rumah Sakit Lanto Dg Pasewang. Sayang, nyawanya tak tertolong.

"Dia meninggal dunia. Diduga akibat sambaran petir. Tubuhnya hitam dan melepuh," lanjut AKP Syahrul.

Ia menambahkan, personel Polsek Bangkala mendatangi TKP. Mereka mengingatkan warga agar berhati-hati jika melakukan aktivitas pertanian di kebun dan sawah. Itu agar kejadian serupa dapat dihindari.

TAG

BERITA TERKAIT