Senin, 02 Desember 2019 13:31
Polisi melakukan olah TKP di kediaman korban bunuh diri di Labbakkang, Pangkep.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PANGKEP - Senin, 2 Desember 2019. Langkah Ernawati terhenti. Niat wanita 43 tahun itu untuk jenguk orang tuanya yang sakit, urung. 

Saat dia melintas di depan kamar adiknya, Kasmawati (40), dia melihat ada tubuh menjuntai.

Dia pun memberanikan diri masuk ke dalam kamar. Ernawati histeris. Kepala adiknya itu terjerat tali tas kulit hitam, yang diikatkan di balok kayu di dalam kamarnya.

Di bawahnya, ada kursi yang tergeletak. Kaki ASN yang merupakan bendahara di Dinas Tenaga Kerja Pangkep itu, terayun-ayun. Ernawati panik. Dia memanggil tetangganya. Meminta tolong menurunkan tubuh adiknya.

Sayang. Saat diperiksa, nyawa Kasmawati sudah lenyap. Warga pun berdatangan ke rumah di Kampung Bonto Nompo, Kelurahan Bori Masunggu, Kecamatan Labbakang, Pangkep itu. 

"Saya panik. Jadi saya panggil tetangga untuk bantu turunkan adik saya. Tetapi adik saya sudah meninggal," ujar Ernawati.

Belum diketahui motif korban gantung diri. Pihak kepolisian dari Polsek Labbakang, masih mengumpulkan keterangan saksi, untuk memastikan motif bunuh diri itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pangkep, Jufri Baso, yang dihubungi, membenarkan peristiwa yang menggegerkan warga dan juga instansi tempat dia bekerja itu.

"Almarhumah terkenal baik. Dia pandai bergaul sama semua teman kantornya," jelasnya.

Kapolsek Labbakang, Iptu H Muhammad H.S mengatakan, keluarga korban menolak autopsi. "Mereka menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah," tuturnya. (Tajuddin Mustaming)

TAG

BERITA TERKAIT