RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sirine berbunyi. Menggema di Pelabuhan Pendaratan Ikan Untia pagi tadi, Minggu, 1 Desember 2019.
Serentak, tanaman mangrove yang sudah di tangan, ditancapkan di pinggir laut. Ada ratusan. Mangrove-mangrove itu, ditanam 150 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unhas, 200 tentara dari Kodam XIV Hasanuddin, juga dari Ikatan Alumni FIB Unhas, serta dari para tenaga kebersihan yang ada di wilayah Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Bibit mangrove tersebut, bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Jeneberang Saddang (BPDASHL-JS).
Penanaman secara simbolik dilakukan para perwakilan dari Kodam XIV, Lantamal VI Makassar, Kementerian Lingkungan Hidup wilayah Sulam Papua, Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, BPDASHL-JS, Panitia Dies, IKA FIB UH. Itu setelah penyerahan bibit oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Prof Arsunan Arsin.
Penanaman mangrove serentak tersebut, bagian dari peringatan Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya Unhas. Fakultas yang dulu bernama Sastra ini, genap berusia 59 tahun.
Sebelum sirine berbunyi, didahului sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Prof Akin Duli. Dia bilang, mangrove adalah pagar pertahanan saat ada bencana yang datang dari laut. Mangrove pula adalah penjaga keberlasungan ekosistem mahluk hidup di laut.
"Selain itu, pula membuat asri dan hijau kawasan pelabuhan perikanan untia. Semua pihak menurut kami bertanggung jawab untuk hal-hal tersebut," ujar Prof Akin Duli.
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Prof Arsunan Arsin mewakili Rektor Unhas Prof Dwi Aries Tina Pulubuhu. Bu Rektor sedang kurang enak badan, setelah tugas luar kota.
Prof Arsunan mengatakan, Unhas ke depan akan mengarahkan proses tridarma perguruan tinggi ke kampung nelayan ini.
"Ternyata ada tempat yang indah dan kompleks kehidupan sosial bermasyarakatnya. Meski agak terpencil atau jauh dari pusat kota. Sangat menarik Kelurahan Untia, Biringkanaya," ungkapnya.
Penghijauan lanjut dia, adalah kewajiban kampus untuk menggalakkannya.
Sebelum penanaman mangrove, terlebih dahulu dilakukan penyerahan buku. Ini untuk program Revitalisasi Taman Baca yang kemudian menjadi Perpustakaan Kampung Untia. Jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi penanaman mangrove.
Ada 5000 judul buku dari Sumbangan Universitas Terbuka, Perpustakaan Unhas, Perpustakaan Kora Makassar, Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Budaya Unhas, serta para Dosen FIB Unhas.
"Ini adalah bentuk penguatan SDM kita, dengan memasyarakatkan literasi membawa sumber bacaan dekat dengan masyarakat," ungkap Prof. Arsunan Arsin saat melauching perpustakaan tersebut.
Secara simbolis, buku itu diserahkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas Prof Akin Duli, kepada Kepala Kelurahan Untia, Andi Patiroi, disaksikan Kepala Kecamatan Biringkanaya Dr. Andi Syahrum Makkuradde.
Andi Syahrum mengatakan, lebih tepat kalau tuan rumah yang punya kampung dalam hal ini Kepala Kelurahan, yang menerima buku-buku sumber pengetahuan tersebut. "Biar tanggung jawab untuk merawat dan membuat masyarakat sekitar taman baca, penuh semangat membaca buku-buku ini," ungkapnya.
Ade Yolanda sebagai Ketua Panitia Dies Natalis ke-59 FIB Unhas, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan berbagai pihak, hingga kegiatan ini berjalan sukses.
"Pak Camat Biringkanayya, Pak Lurah Untia, siang malam kami repotkan bersama staf dan jajaran beliau, yang dengan penuh semangat menyiapkan tenda ini, pada Kepala Pelabuhan Perikanan Untia atas izin yang diberikan, media online Rakyatku.com atas support beritanya, pada teman-teman panitia, pimpinan fakultas atas totalitasnya mendampingi dan mengarahkan panitia. Kita Sepakat Jalan Bersama," tutup Ade Yolanda.