Sabtu, 30 November 2019 17:48
Aidatul Izah dan AN, pelaku pembunuhan.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, BOJONEGORO -- AN (19) tertunduk. Dia terus memainkan jari tangannya yang terikat. Kepalanya tertutup topeng. 

 

Pelajar SMA ini mengaku membunuh Aidatul Izah (20). Janda satu anak asal Dusun Kedungrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro itu, ditemukan tak bernyawa di saluran irigasi.

Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan membeberkan kronologi. Itu berdasarkan pengakuan AN.

Minggu, 24 November 2019. AN janjian dengan korban. Mereka akan jalan-jalan.

 

Korban lalu menjemput pelaku. Selanjutnya, keduanya berkeliling menggunakan sepeda motor korban.

Pelaku yang mengendarai motor, lalu mengambil sebotol arak yang sudah disimpan di semak-semak.

Kemudian, menuju waduk. Di situ, keduanya berhubungan badan.

Setelah berhubungan badan, AN masih membetulkan pakaiannya. Lalu keduanya minum arak bersama.

Korban lalu curhat. Dia mengaku hamil. Usianya sudah 24 minggu atau 6 bulan.

Pelaku lalu mengambil tali tampar. Dia kemudian melilitkan ke leher korban. Lilitan tali yang ketat, membuat korban kesulitan bernapas. Dia pun pingsan.

Pelaku sempat mengecek, nadi dan napas korban. Ternyata masih hidup. Dia lalu menghabisi korban dengan sangat sadis. Bagian wajah dihantam batu, hingga tak berbentuk.

"Sudah kita tangkap pelakunya, kita jerat pasal 340 KUHP dan 338 KUHP. Ancaman pidana mati atau seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun," beber Kapolres.

Pelaku dan korban berkenalan pada pertengahan 2019 lalu. Berlanjut ke hubungan asmara. Keduanya juga sudah berkali-kali melakukan hubungan badan. Hingga korban hamil. Pelaku tak mau bertanggung jawab, hingga membunuhnya.

"Hasil visum korban hamil enam bulan atau 24 minggu," kata Kapolres.

TAG

BERITA TERKAIT