Minggu, 01 Desember 2019 00:30
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Namanya Feroza Aziz. Usianya 17 tahun. Gadis itu berencana membuat video TikTok, platform sosial berbagi video.

 

Tampil dengan kemeja hitam, Feroza menggoda di depan kamera. Rambutnya dibiarkan terurai.

“Hai teman-teman, saya akan mengajari kalian cara mendapatkan bulu mata yang panjang," kata siswi SMA yang berbasis di New Jersey itu ketika ia mulai videonya.

"Jadi hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengambil penjepit bulu mata Anda. Lalu meringkuk bulu mata Anda, tentu saja,” tambahnya.

 

Dikutip dari Nextshark, Minggu (1/12/2019), Feroza berencana membuat tutorial membuat bulu mata lebih panjang. 

Namun setelah beberapa menit, Feroza memutar pembahasan. Dia tiba-tiba mengubah topik. Kali ini membahas sesuatu yang lebih serius.

"Maka kamu akan merekamnya dan menggunakan ponsel yang kamu gunakan sekarang untuk mencari apa yang terjadi di China," kata pengguna TikTok muda itu.

Feroza mau berbagi kesadaran. Juga mendidik pemirsanya tentang kondisi Muslim di kamp-kamp penahanan Tiongkok.

“Bagaimana mereka mendapatkan kamp konsentrasi. Melempar Muslim yang tidak bersalah di sana. Memisahkan keluarga mereka satu sama lain. Menculik mereka. Membunuh mereka. Memperkosa mereka. Memaksa mereka makan daging babi. Memaksa mereka minum. Memaksa mereka pindah agama yang berbeda. Jika tidak, atau yang lain, mereka akan, tentu saja, terbunuh."

"Orang-orang yang pergi ke kamp-kamp konsentrasi ini tidak kembali hidup-hidup, ini adalah bencana lain namun tidak ada yang membicarakannya," lanjutnya.

Feroza merujuk pada peristiwa di Xinjiang, wilayah yang dihuni minoritas Muslim Turki. Seperti Uyghur. 

Pemerintah Cina terus bersikeras bahwa kamp-kamp ini adalah pusat pelatihan kerja. Penduduk di dalamnya dapat memperoleh pendidikan bahasa dan kejuruan. Agar membantu mereka berasimilasi dengan lebih baik ke dalam masyarakat setempat.

TAG

BERITA TERKAIT