Jumat, 29 November 2019 16:52
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Dari lubang kaca jendela mobil yang pecah, perempuan itu tersenyum lebar. Matanya nyaris tertutup. Gigi putihnya berbaris rapi. 

 

Berambut keriting, sweater hitam perempuan itu dibiarkan terbuka di bagian dada. Lengannya digulung di atas siku. Dia memperlihatkan sebuah tato panjang di punggung lengan. 

Tangan kirinya menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah. Lambang peace atau victory.

"Kamu membakar mobilku, tetapi kamu tidak akan pernah membakar senyumku!" tulis Farah Merhi, perempuan itu, di media sosial seperti dilihat Rakyatku.com, Jumat (29/11/2019).

 

Dalam foto itu, tampak mobil Nissan Tida, miliknya, tinggal rangka. Semua hangus terbakar. Interiornya tersisa rangka besi. Semua menghitam.

Mobil itu terbakar dalam unjuk rasa di Lebanon. Dibakar para pendukung Hizbullah dan Amal. Tetapi, Farah Merhi tidak marah.

Unjuk rasa rusuh di Lebanon berlangsung sejak 17 Oktober. Mereka menuduh pemimpin mereka korup dan mendesak untuk dilengserkan.

Namun, Hizbullah dan Amal, kelompok-kelompok Syiah yang memiliki hubungan kuat dengan Iran, telah mengirim para pendukung mereka untuk bentrok dengan para pemrotes pada beberapa kesempatan.

Merhi, yang bekerja sebagai akuntan, memarkir Nissan Tida-nya di dekat Martyrs Square. Demi menghadiri protes baru-baru ini dengan teman-temannya.

Setelah kerusuhan pecah dan mulai menjadi lebih berbahaya, dia tidak dapat mencapai mobilnya karena jalan ditutup.

Hari berikutnya ketika dia kembali, dia menemukan sisa-sisa mobilnya yang hangus.

Tak disangka, foto postinganna jadi viral di media sosial. Seorang warga Lebanon, Layal Ghosn memutuskan untuk meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk Merhi. Untuk membantunya membeli mobil baru.

Dalam waktu kurang dari 48 jam, kampanye mengumpulkan USD 10 ribu atau sekitar Rp141.169.000.

"Ketika Anda memiliki iman, Anda akan mendapatkan apa yang pantas Anda dapatkan. Saya percaya pada alam dan saya tahu bahwa itu akan selalu ada di samping saya. Itu sebabnya saya tersenyum," ujar Merhi seperti dikutip dari Gulf News.

"Syukurlah saya atau teman-teman saya tidak terluka dan itu hanya kerugian materi," tambahnya.

"Aku tidak membenci pembakar itu. Sebaliknya, aku tersenyum karena aku ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa hidup terus berjalan," lanjut dia.

TAG

BERITA TERKAIT