Jumat, 29 November 2019 16:05
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, KUDUS - Senin, 25 November 2019. Bertepatan Hari Guru yang ke-74. Masih berpakaian batik PGRI, HW (58) seorang guru SD dan rekannya sesama guru, PS (42), baru saja selesai upacara. 

 

Kedua insan yang bukan suami istri itu, check in di sebuah hotel kelas melati, di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Jarum jam waktu itu menunjukkan pukul 10.00 WIB.

Petugas front office, menunjukkan kamar 06. Keduanya lalu masuk di kamar tersebut. Sejam kemudian, PS tiba-tiba keluar dari kamar. Dia panik. Berteriak minta tolong ke petugas hotel.

Saat petugas hotel masuk, HW sudah pingsan. Dia lalu dilarikan ke RS Loekmono Hadi Kudus, menggunakan mobil hotel. Namun dalam perjalanan, dia mengembuskan napas terakhir.

 

Kapolsek Jati, AKP Bambang Sutaryo mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan pada fisik korban. Korban diduga meninggal dunia karena sakit. 

"Tak ada unsur penganiayaan. Dugaan sakit," jelasnya.

Jenazah kemudian dimakamkan oleh pihak keluarga pada sore hari. 

"Di lokasi kejadian kami temukan jaket, air mineral dan permen cokelat," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Joko Susilo, menyayangkan kejadian tersebut.

Terlebih lagi, insiden yang tak pantas itu terjadi tepat hari di Hari Guru Nasional.

"Kami sayangkan itu. Seharusnya itu tak terjadi," ujarnya.

"Kalau guru PNS, bentuk sanksinya akan diserahkan kepada Baperjakat ASN (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Aparatur Sipil Negara)," tegas Joko.

Ia menegaskan, jika nantinya ditemukan guru selingkuh, terutama yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) akan diberikan sanksi tegas.

Demikian pula, jika benar teman kencan guru yang meninggal juga sama-sama berprofesi sebagai guru juga akan diberikan sanksi, karena dianggap melanggar disiplin.

TAG

BERITA TERKAIT