Kamis, 28 November 2019 09:21
Syahrini menyeruput kopi di Instanbul, Turki beberapa waktu lalu.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Istanbul, Turki. Mengenakan topi lebar warna putih, Syahrini mendekatkan cangkir ke bibirnya. Di taman yang penuh bunga itu, dia menyeruput kopi khas negara itu.

 

Syahrini tampil serba putih. Bukan hanya topinya. Jaket bulu, tas mewah, hingga cangkirnya juga putih. Itu terjadi beberapa waktu lalu. Sebelum menikah. Bukan tanpa alasan jika perempuan ini tak bisa melewatkan kopi.

Para peneliti menemukan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan penurunan risiko sindrom metabolik (Mets). MetS sendiri diketahui meningkatkan risiko kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke.

Menurut penelitian tersebut, Asisten Profesor Giuseppe Grosso dari University of Catania, Italia, mengkaji penelitian ilmiahnya sendiri tentang hubungan antara konsumsi kopi dan MetS. 

 

Penelitiannya menunjukkan bahwa polifenol yang terkandung dalam kopi dapat terlibat dalam asosiasi terbalik, khususnya asam fenolik dan flavonoid.

Dia juga meninjau penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi kopi sedang dikaitkan dengan pengurangan CVD, kanker, kematian karena semua dan diabetes tipe 2.

Untuk temuan ini, Associate Professor Estefania dari Toledo University of Navarra, Spanyol, mengkaji meta-analisis yang mempertimbangkan hubungan antara konsumsi kopi dan MetS dan membahas pekerjaan di kohort Mediterania.

Penelitiannya melibatkan 22.000 orang dan secara khusus mempertimbangkan kopi berkafein dan tanpa kafein.

Studi ini menyimpulkan bahwa konsumsi kopi moderat (satu hingga empat cangkir per hari) dikaitkan dengan penurunan risiko MetS, sementara asupan yang lebih tinggi, tidak. Ini dilaporkan untuk kopi biasa dan tanpa kafein.

Hubungan terbalik antara konsumsi kopi dan sindrom metabolik ditunjukkan pada pria dan wanita, kata studi tersebut.

Meta-analisis juga menemukan bahwa konsumsi moderat kopi berkafein dan tanpa kafein dapat dikaitkan dengan penurunan risiko sindrom metabolik.

Studi ini dipresentasikan pada Konferensi Nutrisi Eropa ke-13 yang diselenggarakan oleh Federasi Masyarakat Nutrisi Eropa (FENS) di Dublin, Irlandia.

TAG

BERITA TERKAIT