RAKYATKU.COM - Keputusan yang menjadi hasil kesepakatan bersama adalah harga diri. Itu di antara karakter Misnah M Attas yang dikenal Nurmal Idrus.
Nurmal mantan ketua KPU Makassar. Mantan wartawan itu suksesor Misnah. Mereka terpilih sama-sama. Pada 2013, setelah empat tahun jadi ketua, Misnah memilih naik kelas ke KPU Sulsel.
Jabatan ketua KPU Makassar diambil alih Nurmal. Saat Misnah menjadi ketua, Nurmal menjabat koordinator Divisi Hukum. Itu sebabnya, direktur Nurani Strategic ini sangat paham karakter Misnah.
"Misnah itu punya prinsip dan tegas terutama pada sebuah keputusan yang telah diputuskan bersama," ujar Nurmal, Rabu (27/11/2019).
Menurut Nurmal, jika keputusan mundur benar karena mempertahankan prinsip atas keputusan yang telah disepakati, maka dia telah menjaga muruah KPU yang dipimpinnya.
Keputusan pleno KPU di atas segalanya. Bagi Misnah, itu adalah harga diri, selain sebuah legalitas hukum yang pantang untuk dilanggar.
"Misnah telah menjadi martir demokrasi. Dia meninggalkan sebuah warisan bernilai kepada junior-juniornya di KPU berupa konsistensi atas keputusan yang telah diputuskan bersama," tambah Nurmal.
Pengunduran diri Misnah dipastikan tidak berpengaruh terhadap kinerja KPU Sulsel. Apalagi keputusan di KPU diambil berdasarkan asas kolektif kolegial.
"Tak akan ada pengaruhnya bagi KPU Sulsel. Apalagi Misnah hanya mundur sebagai ketua, bukan sebagai komisioner," ujar Nurmal yang disebut-sebut sebagai kandidat wakil bupati Soppeng.