Rabu, 27 November 2019 14:10
Mesin kanan Philippine Airlines terbakar di udara.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Doa-doa terbaik dipanjatkan penumpang Philippine Airlines. Pada 21 November itu, 342 orang seolah-olah sudah antre di gerbang kematian.

 

Pesawat dengan nomor penerbangan PR113 itu baru saja lepas landas. Jam menunjukkan pukul 11.45 waktu Los Angeles. Tiba-tiba sejumlah penumpang mendengar suara aneh. Padahal, cuaca sangat cerah.

Saat mengintip lewat jendela, mesin sebelah kanan ternyata terbakar. Tertiup angin, api bukannya padam. Malah kian membesar. Tidak lama kemudian, letupan-letupan mulai terdengar.

Beberapa penumpang syok. Sebagian sudah loyo. Pasrah dengan apapun yang terjadi selanjutnya. Ada yang memotret bayi yang ikut dalam penerbangan. Mungkin sebagai kenang-kenangan. Foto yang akan menyimpan cerita kelak.

 

Pada bagian lain, kru pesawat yang dipimpin Kapten Triston Simeon berusaha tetap tenang. Mereka mengajak penumpang agar tidak panik. Pilot sementara mengupayakan pendaratan darurat. Kembali ke bandara asal.

Petugas menara kontrol memberi prioritas kepada pesawat ini. Kurang lebih 15 menit setelah lepas landas, pesawat ini kembali mendarat. Petugas langsung mengevakuasi penumpang yang turun lewat tangga manual.

Ucapan syukur bersahut-sahutan saat satu per satu penumpang keluar dari tangga pesawat. 

Kapten Triston Simeon dielu-elukan. Dalam kondisi darurat, dia masih bisa mendaratkan pesawat dan menyelamatkan penumpang.

Pihak Philippine Airlines menjelaskan pesawat itu berangkat dari Los Angeles International Airport (LAX) pukul 11:45 waktu setempat. Pesawat ini terbang menuju Manila. Perjalanan ditempuh sekitar 15 jam.

"Semua 342 penumpang dan 18 anggota awak selamat dan dapat turun dari pesawat menggunakan tangga reguler," begitu pernyataan resmi dari Philippine Airlines.

"Kami sangat menghargai ketenangan dan kesabaran penumpang PR113 kami, yang bekerja sama dengan baik dengan awak kabin kami selama penerbangan dan pendaratan darurat," lanjutnya.

Philippine Airlines berterima kasih khusus kepada para awak kabin, terutama Kapten Triston Simeon dan Purser Joanne Marie Dirige. Pesawat Boeing 777 dengan nomor registrasi RP-C7775 itu selamat dari kecelakaan.

Saat landing, tidak lagi mulus. Maklum, roda pesawat kempes akibat terkena api dari mesin. 

Kapten Triston Simeon lulusan Batangas, milik PAL Aviation School Class of 2001.

Dalam penerbangan itu, dia dibantu Louie Quinit, Iris Matilde Leoncio, Pio Paolo Gindap.

TAG

BERITA TERKAIT