RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel, mau beli mesin fotokopi. Anggarannya, sudah diusulkan dalam RAPBD Sulsel 2020.
Kepala Bappeda Sulsel, Rudy Djamaluddin mengatakan, Bappeda Sulsel selama ini tidak punya mesin fotokopi. Makanya dia mengusulkan, untuk membeli 8 buah mesin fotokopi.
"Kita sekarang ini, sudah mau membeli mesin fotokopi. Supaya mengurangi penggandaan," kata Rudy di gedung DPRD Sulsel, Selasa (26/11/2019).
Rudy menyebut, satu mesin fotokopi, harganya Rp60 juta. Jadi total, duit yang dibutuhkan untuk membeli 8 mesin fotokopi itu, sebesar Rp480 juta.
Menurutnya, ada tiga manfaat yang didapat, kalau Bappeda Sulsel punya mesin fotokopi sendiri. Salah satunya, soal efisiensi.
"Fotokopi dulu dek. Nah ini kita butuh dokumennya sekarang. Oh tunggu dulu, pak. Belum lagi antre di sana," tambah Dosen Unhas ini.
Manfaat kedua, soal kerahasiaan data. Ia khawatir, data Bappeda Sulsel bisa bocor, jika fotokopi di tempat lain.
"Saya suruh fotokopi, mana bisa kita percaya satu rangkap yah. Jangan lebih. Tapi karena kebetulan kenalan (dengan tukang fotokopi), fotokopi tiga rangkap nah. Jadi kerahasiaan itu terpenting," jelasnya.
Manfaat selanjutnya, sebab Pemprov Sulsel menuju era digitalisasi data. Semua mesin fotokopi sekarang, sudah bisa jadi data dalam bentuk PDF.
"Dan tidak ada kantor-kantor, yang fotokopinya di luar. Coba anda ke Jepang. Carikan yang fotokopi di luar. Tidak ada," tutup Prof Rudy.
Anggota Komisi D DPRD Sulsel, Edy Manaf menyayangkan, Bappeda Sulsel selama berpuluh tahun tidak punya mesin fotokopi sendiri.
"Ini aneh. Berarti memang, ada keinginan melakukan belanja yang tidak efektif," ujar politikus PAN ini.