Selasa, 26 November 2019 11:36
Telangga Gire (kedua kanan) bersama aparat TNI dari Kodam XVII Cenderawasih, melakukan panen jagung perdana.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA -- Goliath Tabuni, adalah panglima tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

 

Dia punya ajudan. Namanya, Telangga Gire. Namun, sejak 8 Juni 2019 lalu, dia memutuskan kembali ke pangkuan NKRI. Dia kini sudah hidup normal di Distrik Tingginambut. Dia sibuk berkebun.

Dalam foto-foto yang diunggah akun instagram @kodam17 pada Sabtu (23/11/2019), Telangga Gire tampak sedang panen jagung bersama beberapa anggota TNI. Termasuk Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo.

Telangga Gire diberi lahan seluas 2 hektare. Lahan itu ditanami jagung. Selaku mantan anggota OPM, Telangga Gire mengucapkan terima kasih kepada Dandim 1714/PJ yang telah banyak membantu.

 

Sementara itu, Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo sangat mengapresiasi Telangga Gire. Karena melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi.

Dalam kesempatan itu juga Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo bersama anggota Kodim 1714/PJ, memberikan bantuan Sembako kepada keluarga besar Telangga Gire.

"Untuk panen perdana ini, saya mengundang Bapak Dandim 1714/PJ untuk dapat hadir, dan melihat langsung penen jagung perdana di lahan saya," ujar Telangga Gire.

Selain Telangga Gire, ada tiga orang lainnya yang menyerahkan diri serta berjanji setia kepada NKRI pada Sabtu (8/6/2019) lalu. Mereka adalah, Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).

Telangga Gire merasa tertipu oleh Goliath Tabuni dan kelompoknya, yang menyebut kalau tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan dijanjikan jabatan tinggi.

"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain. Tiap hari hanya makan petatas dan keladi. Ambil dari kebun warga. Sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," ucap Telangga sebagaimana diungkap Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi waktu itu.

TAG

BERITA TERKAIT