RAKYATKU.COM, SELANDIA BARU - Seorang pria memegang parang. Benda tajam itu ditempelkan di tenggorokan seorang anak.
Polisi lalu dipanggil ke sebuah rumah di Oriana, Tauranga, Pulau Utara Selandia Baru, sekitar pukul 12.25 dini hari, Minggu, 24 November 2019.
Pelapornya pacar pelaku. Dia juga sempat diancam pisau. Namun, dia berhasil melarikan diri. Tiga anaknya terjebak di dalam rumah. Di tangan penjahat itu.
Wanita lalu ke rumah tetangga. Dia lalu menelepon polisi.
Polisi di bawah pimpinan, Komandan Bay of Plenty District, Inspektur Andy McGregor, bergegas ke lokasi.
Polisi memasuki rumah itu. Mereka menemukan pria itu memegang parang besar di tenggorokan salah satu anak.
"Pria itu mundur ke lemari pakaian dengan anak itu, juga anak kedua," ujar Gregor.
McGregor mengatakan, para petugas mundur, tetapi dapat membantu anak ketiga melarikan diri ke tempat yang aman.
Tim Negosiasi Polisi dan Pasukan Bersenjata, tetap berada di lokasi.
Pasukan tetap mencoba bernegosisasi, agar tersangka melepaskan sandera. Namun tak ada tanda-tanda. Negosiasi buntu.
"Kekhawatiran polisi terhadap dua anak yang tersisa di rumah bertambah seiring berlalunya hari," katanya.
"Saran medis yang diterima adalah, bahwa ada kekhawatiran besar terhadap kesehatan anak-anak karena tidak hanya usia mereka, tetapi kurangnya makanan dan potensi dehidrasi, mengingat suhu tinggi di daerah itu di mana pria itu telah membarikade dirinya dengan anak-anak," tambah Gregor.
Akhirnya, setelah 15 jam berlalu, polisi lalu memasuki rumah sekitar pukul 3 sore. Seorang polisi lalu membidikkan peluru ke bagian mematikan. "Dorr..." Pria itu, berhasil ditembak mati di tempat kejadian.
McGregor mengatakan, dua anak yang disandera tidak terluka.