RAKYATKU.COM, INGGRIS - Donald Sheridan memang tak ada kapoknya. Pria berusia 55 tahun ini seorang psikopat. Suka memperkosa nenek-nenek. Usia korbannya rata-rata 60 tahun. Bukan cuma itu, korbannya disuruh hanya memakai celana dalam. Itu sebelum dibunuh.
Sheridan, penggemar fetish. Sebutan orang dengan kelainan seks, yang terobsesi dengan celana dalam.
Dia dijatuhi hukuman seumur hidup pada 1986. Itu setelah meninju seorang wanita pensiunan berusia 67 tahun. Korban ditemukan tewas hanya mengenakan celana dalam.
Menjalani kehidupannya di penjara Yorkshire Barat, Inggris, Sheridan berhasil bermohon. Dia mengaku sudah berubah. Dia memperlihatkan tindak tanduk yang baik.
Karenanya, akhir Mei 2019 dia dibebaskan. Namun, baru beberapa minggu dibebaskan, dia kembali berulah.
Pada 2 Juni 2019, di dekat jembatan yang sudah lama tidak terpakai di Kota Leeds, dia bertemu seorang ibu dua anak. Wanita itu baru saja pulang gym. Mengenakan celana ketat.
Sheridan lalu menyeret korban ke semak-semak. Melucuti pakaiannya, sisa mengenakan celana dalam.
Sheridan lalu menyuruh memberikan dua pasang celana ketat yang dia beli.
"Jangan bunuh saya. Biarkan saya hidup," pinta wanita itu.
Sheridan menempelkan telunjuknya ke bibir. Lalu memberi isyarat agar dia mengenakan dua pasang celana ketat.
Dia lalu mencekik wanita itu dan meminta uang. Sheridan lalu mencium wanita itu. Korban mencium bau alkohol yang menyengat.
Sheridan lalu hendak memperkosa wanita itu, namun tiba-tiba banyak orang yang lalu lalang di dekat semak-semak. Beberapa juga membawa anjing. Sheridan pun membiarkan wanita itu pergi.
Namun sebelum pergi, dia mengatakan kepada wanita itu, "Bisakah kamu tidak memberi tahu siapa pun."
Sheridan ditangkap malam itu, setelah melanggar jam malam dengan kembali mabuk ke asrama di Holbeck House pada pukul 22:30.
Korban melaporkan kejadian itu kepada polisi, dan sepasang hak yang mengandung DNA predator itu ditemukan dari tempat kejadian. Sheridan kembali digelandang ke pengadilan.
Di Pengadilan Leeds Crown, Sabtu, 23 November 2019, bagian penuntutan, Michael Morley, mengatakan kepada pengadilan, Sheridan tidak layak diberikan pengampunan.
Menurutnya, seandainya korban berada pada usia yang menjadi tipe Sheridan, yakni, 60-an dan 70-an, maka mungkin korban sudah dibunuh.
Hakim Rodney Jameson, QC, sepakat dengan Morley. Sheridan kembali dituntut hukuman seumur hidup. Ditambah 5 tahun karena aksi percobaan pemerkosaan terhadap wanita itu.
Saat hendak digelandang dari ruang pengadilan menuju sel, Sheridan lalu meraih leher seorang sipir wanita. Dia lantas memasukkan lidahnya ke mulut sipir tersebut. Sipir wanita itu pun trauma.
"Aku tidak bisa melihat keadaan di mana akan pernah aman untuk melepaskannya, sampai dia sangat lemah karena usia. Sehingga dia tidak lagi bisa menimbulkan bahaya," ujar Hakim Jameson.