Sabtu, 23 November 2019 15:47
Editor : Muh. Taufik

RAKYATKU.COM, MAKASSAR- Pameran Wallacea Week yang diselenggarakan oleh British Council bekerja sama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste resmi dibuka di Nipah Mall, Makassar, Sabtu (24/11/2019).

 

Pameran Wallacea Week merupakan sebuah festival penuh inspirasi, edukasi, dan karya seni untuk merayakan keberagaman hayati dan budaya Indonesia. 

Selain Nipah Mall, rangkaian kegiatan Wallacea Week 2019 berlangsung di beberapa tempat, yakni Rumata ArtSpace, Fort Rotterdam dan Universitas Hasanuddin. 

Bukan hanya Pameran Wallacea dan Instalasi Interaktif dari rangkaian kegiatan Wallacea Week 2019, rangkaian kegiatan lainnya yang menginspirasi di Wallacea Week 2019 ini diantaranya, Pemutaran Film, Diskusi, Storytelling, Wallacea Frontiers of Science Symposium, Bincang – bincang dan Teater.  

 

Acara Wallacea Week terinspirasi oleh The Malay Archipelago, buku fenomenal karya naturalis Inggris Alfred Russel Wallace yang mendokumentasikan keunikan flora, fauna, dan budaya di Asia Tenggara, termasuk bagian timur nusantara yang kini dikenal sebagai Kawasan Wallacea. Memperingati 150 tahun buku The Malay Archipel- ago, Wallacea Week 2019 dihelat di Makassar untuk membawanya lebih dekat ke salah satu kota yang menjadi sumber inspirasbuku tersebut.

Mengusung tema ‘Merawat Wallacea, Merawat Indonesia’, Wallacea Week 2019 bertujuan untuk merayakan keberagaman hayati dan budaya Indonesia, menginspirasi masyarakat untuk merawat lingkungan, serta membangun minat anak muda untuk terus mengeksplorasi dan mendalami ilmu pengetahuan seperti sosok A.R. Wallace. 

Femmy Soemantri selaku Senior Programme Manager Science, British Council, mengatakan, “Senang sekali Wallacea Week 2019 sekaligus perayaan 150 tahun buku The Malay Archipelago karya Alfred Russel Wallace dapat diselenggarakan di Nipah Mall Makassar. Berkolaborasi dengan komunitas seni, budaya, dan lingkungan dari berbagai daerah di kawasan timur Indonesia. Memasuki tahun ketiga acara Wallacea Week, kami sengaja memilih kota Makassar untuk membawa pulang The Malay Archipelago ke kawasan Wallacea yang telah menginspirasinya serta mengajak warga Makassar merayakan keberagaman yang dimilikinya”, ungkapnya.

“Konsep Nipah Mal sebagai ruang publik yang terbuka, ramah lingkungan dan menghadirkan elemen-elemen alam sangat selaras dengan gagasan pameran dan pesan-pesan dalam buku The Malay Archipelago untuk menjaga dan merayakan keberagaman hayati dan budaya Indonesia. Keunikan flora, fauna, budaya, dan wastra Indonesia yang tertuang dalam The Malay Archipelago seolah dihidupkan lagi melalui pameran di Nipah Mal ini, untuk menginspirasi pengunjung agar mengenali, merawat, dan merayakan keberagaman di Kawasan Wallacea dan Indonesia”, tambahnya.

TAG

BERITA TERKAIT