RAKYATKU.COM, PAPUA - "Jokowi sudah mengundang kami untuk perang, jadi hati-hati para non-papua." Begitu ancaman Komandan OPM Nduga, Pemne Kogeya yang disampaikan juru bicara OPM, Sebby Sambom, di Fanpage Facebooknya, TPNPBNews.
Menurut Sebby, mereka dikepung enam helikopter di Kampung Alguru, Nduga. Sebagian lainnya adalah pasukan pejalan kaki.
"Kami belum membalas tembakan. Tapi ini adalah undangan perang dari Presiden Jokowi kepada kami," ujar Pemne melalui Sebby Sambom.
Karenanya, pentolan OPM di Nduga ini, kembali melayangkan ancamannya kepada penduduk pendatang atau Non-Papua yang ada di Papua.
Menurut Pemne, serangan itu terjadi pada, Rabu, 20 November 2019. Sekitar pukul 07:00 WIT.
"Kami dikagetkan dengan bunyi helikopter dan tembakan dari udara menyerang Pos TPNPB di Alguru," jelasnya.
"Ada 400 personil TNI yang bertugas di ibu kota Keneyam mengurung Pos TPNPB di Alguru, dengan menggunakan berbagai peralatan perang. Ketika penyerangan, militer dan polisi Indonesia menggunakan 6 helikopter dan 1 buah pesawat tanpa awak," tambahnya.
Sebelumnya, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, untuk mengantisipasi adanya serangan teror pada 1 Desember mendatang, pihaknya mengintensifkan sweeping. Pada 21 November lalu, pihaknya menangkap salah satu pentolan OPM, Iris Murib.