Jumat, 22 November 2019 13:47
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Wening Pamuji Asih (34), guru SMA di Bantul yang menjadi korban penusukan akhirnya angkat bicara terkait insiden yang menimpanya. 

 

Kendati demikian, korban yang berstatus guru honorer di SMA Lendah, Kulon Progo dan SMK 1 Sewon, Bantul itu mengatakan, dirinya tak mengenal asal-usul pelaku berinisial CB (16).

"Saya itu tidak tahu dia siapa, tidak kenal orang mana. Wajahnya saja saya tidak tahu. Saya juga tidak tahu kalau dia [pelaku] suka dengan saya," kata Wening.

Wening mengaku mengajar banyak siswa di dua sekolah, sehingga ia tak secara pasti mengenal seluruh siswanya.

 

"Ada dua sekolah tempat saya mengajar. Jadi banyak siswa yang saya temui. Untuk mengenal siapa dia (pelaku) saya tak begitu paham," tambahnya dilansir SuaraJogja.id, Jumat (22/11/2019).

Wening sendiri mendapat informasi bahwa pelaku merupakan siswa kelas 11 di SMA Lendah, Kulon Progo. Namun, dia menjelaskan bahwa saat ini dirinya hanya mengajar siswa kelas 10.

"Saya juga tidak mengerti mengapa siswa kelas 11 ini yang menyerang saya. Padahal selama di sana [SMA Lendah, Kulon Progo] saya hanya mengajar siswa kelas 10," terang wanita yang mengajar mata pelajaran sejarah ini.

Wening masih terbaring lemas di ruang IMC 2 RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Ia harus menjalani operasi setelah didiagnosis mengalami robek lambung pasca-penusukan.

Penganiyaan yang dilakukan seorang siswa kepada guru terjadi lagi. Kali ini aksi nekat dengan menusuk guru itu terjadi di rumah korban, di Dusun Sambeng 3, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Rabu (20/11/2019).

Kapolsek Srandakan Kompol B Muryanto, mengatakan, CB (16), siswa kelas XI di SMA tempat Wening mengajar, nekat menusuk Wening karena cinta yang tak terbalas.
 

TAG

BERITA TERKAIT