Kamis, 21 November 2019 20:21
Ilustrasi
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kamis 21 November, 12.30 wita. Hidangan sudah tersedia. Waktunya santap siang. Sahara dan suami, Safri, sudah duduk di meja makan. Di rumahnya, Desa Lero, Kecamatan Suppa, Pinrang.

 

Safri lalu memanggil putrinya juga, Ummu Kalsum untuk ikut makan. Namun Ummu, hanya merenung.

Sampai Sahara dan Safri habis makan, Ummu tidak menyantap sedikit pun. Tidak biasanya, Ummu seperti itu.

Jam makan usai. Safri ke rumah tetangga. Di situ, pria 38 tersebut, membetulkan alat pancingnya. Cukup lama, sampai akhirnya beres.

 

Pukul 16.00, Safri pulang ke rumah. Alat pancing, dibawa serta. 

Sedikit lagi sampai. tetiba langkahnya melambat. Betapa kagetnya Safri.

Di kolong rumah, dia mendapati anak kesayangan, Ummu tewas tergantug. Di pintu samping rumahnya.

Safri berteriak. Memanggil Sahara. Tetangganya juga berdatangan. 

Ummu diturunkan dari tempat gantung diri itu. Safri dan tetangga mencoba memastikan Ummu masih hidup. Namun, anaknya itu sudah meninggal. 

Aparat kepolisian yang datang di lokasi, menanyakan kronologi Ummu ditemukan tewas gantung diri.

"Kami berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Ujung Lero. Keluarga juga membuat surat pernyataan penolakan dilakukan utopsi, yang ditanda tangani oleh orang tua korban, dan diketahui oleh Kepala Desa Ujung Lero," Kapolsek Suppa, AKP Muh Yusuf Badu.

Dugaan sementara, korban bunuh diri karena putus cinta.

TAG

BERITA TERKAIT