RAKYATKU.COM - Antara lucu dan khawatir. Video seorang polisi yang menari Jawa sedang viral. Aksi ini jadi heboh karena diunggah putri Keraton Yogyakarta, GKR Hayu.
GKR Hayu putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Maturnuwun Pak Polisi yg semangat pake tutorial di yutub @kratonjogja," cuit GKR Hayu di Twitter, Kamis (21/11/2019).
Video tersebut berdurasi 1 menit 51 detik. Hingga pukul 11.13 WIB, video itu telah disukai oleh 1.500 akun dan di-retweet 630 kali.
Gambar direkam dari belakang. Wajah polisi itu tak tampak sama sekali. Gerakannya yang kaku tampak lucu.
Selain lucu, juga bikin deg-degan. Terutama jika mengingat insiden di Polsek Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah. Dua polisi terkena peluru secara tak sengaja.
Polisi yang latihan menari itu menyandang senjata laras panjang. Bedil itu tampak bergoyang-goyang. Ikut gerakan tuannya. Bisa dibayangkan jika pelatuknya tersentuh.
"Plis, kabar2 kalo ada yg tau ini Pak Polisi mana," lanjut GKR Hayu.
Ternyata bukan hanya GKR Hayu yang mencari polisi itu. Polda DIY juga sedang melacaknya.
"Kami juga sedang melacak @GKRHayu," demikian keterangan Polda DIY melalui akun @PoldaJogja, Kamis (21/11/2019).
Menjawab respons Polda DIY, GKR Hayu justru khawatir.
"Eh, aku bukan nlomprongke (menjerumuskan) dalam masalah to kie?" sahut GKR Hayu.
Sejumlah netizen ikut menjawab kekhawatiran GKR Hayu. Salah satunya akun @PadmaAbyakta yang mengatakan bahwa polisi itu justru mendapat poin positif karena melestarikan budaya.
"Semestinya mboten (seharusnya tidak) Gusti. Justru pak polisinya harus dapat point plus-plus. Nguri-uri (melestarikan) budaya," jawab @PadmaAbyakta.
Akun lainnya, yakni @senosuko, berpendapat polisi itu tak mengetahui aksinya sedang direkam.
"Mboten (tidak) Gusti, beliau pak polisi mkn gak tau kalo di shoot, bukan pencitraan tp spontanitas, naikkan pangkatnya donggg," tulis @senosuko.