RAKYATKU.COM, PANGKEP - Harapan Mantasia (45) untuk sembuh dari kanker payudara sangat besar. Meski belum ada jalan keluar untuk penyakit yang dideritanya sejak satu tahun terakhir ini.
Kini, Mantasia hanya bisa terbaring lemas di kediaman adiknya, di Kampung Limbua, Kelurahan Kalabirang, Kecamatan Minasatene, Pangkep. Pasalnya, dia tidak memiliki biaya untuk berobat.
Yulianti (35) adik kandung Mantasia, mengaku pasrah melihat keadaan kakaknya, yang kini hanya bisa terbaring.
Dia menunggu keajaiban. Berharap ada dermawan yang bisa membantu proses penyembuhan kakaknya.
"Dulu ikut sama kakak saya ke Kabupaten Gowa. Namun karena sakit, dia terpaksa kembali ke rumah untuk kami rawat, dan hanya obat-obat tradisional yang bisa kami berikan. Namun belum ada perubahan," ujarnya singkat.
Yulianti hanya bisa berharap, ada yang bisa membantu kesembuhan kakaknya. Sebagai warga miskin yang suaminya hanya berprofesi sebagai penjual sayur keliling, hanya mampu membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga mereka.
Selain menderita kanker payudara yang cukup parah, Mantasia juga menderita tuna rungu dan tuna wicara. Sehingga, menjadi kesulitan tersendiri dalam menangani keluhan yang dialaminya.
Faktor kesulitan lainnya yang dihadapi Mantasia, adalah persoalan administrasi kependudukan, juga kartu pelayanan kesehatan yang dimiliki.
Saat ini, Mantasia sudah ditangani tim medis dari Puskesmas Kalabirang. Namun kendala administrasi dan biaya menjadi halangan.
Hal itu di sebabkan, karena semasa sehat, dirinya lama bermukim di Kabupaten Gowa. (Tajuddin Mustaming)