RAKYATKU.COM, GOWA - Pagelaran acara car free day (CFD) setiap hari minggunya di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, akan dihentikan.
Penghentian tersebut hanya berlangsung sementara. Hal itu untuk memperlancar pengerjaan proyek pedestrian di Kota Sungguminasa tersebut.
CFD tersebut akan dihentikan sementara mulai besok, Minggu (17/11/2019). Kepala Satpol PP Gowa, Alimuddin Tiro mengatakan, penghentian tersebut hanya berlaku untuk para pedagang kaki lima saja.
"Pemberhentian CFD mulai dilakukan Minggu (17/11) mendatang. Pemberhentiannya hanya pada aktivitas PKL tapi kalau untuk berolahraga tetap diberikan ruang yang jelas tidak menganggu proses pengerjaan," kata Alimuddin Tiro, Sabtu (16/11/2019).
Sebelum dilakukannya pemberhentian, pihaknya telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada seluruh PKL, dari sosialisasi tersebut beberapa PKL berharap mendapat tempat cadangan sementara hingga menunggu petunjuk dari pimpinan.
Alasan PKL yang dihentikan berjualan selama pengerjaan tersebut, lanjut Tiro, aktivitas CFD dianggap menganggu pengerjaan, misalnya pada pemasangan saluran drainase di sepanjang Jalan Masjid Raya, Jalan Tumanurung, dan Jalan K.H Agus Salim.
"Khusus pemasangan saluran drainase itu ditargetkan dapat selesai Desember 2019 mendatang makanya harus dipercepat kerjanya," katanya.
Pemberhentian CFD ini khusus untuk aktivitas pedagang kaki lima (PKL) yang mengisi tiga ruas jalan disetiap pemasangan drainase pedestrian. Pihaknya mencatat setiap minggunya, ada 621 PKL yang berjualan di CFD disepanjang tiga titik lokasi masing-masing Jalan Masjid Raya, Jalan Tumanurung, dan Jalan K.H Agus Salim.
Lanjutnya, dari jumlah PKL yang berjualan sekitar 70 persennya adalah warga asli Kabupaten Gowa dan 30 persen adalah mereka dari luar daerah. Antara lain berasal dari Kabupaten Enrekang, Makassar, Bantaeng, dan lainnya.
Pihaknya pun akan menyampaikan masukan-masukan dari seluruh pemilik PKL terkait permintaan mereka untuk disiapkan lokasi cadangan.
"Beberapa pemilik PKL memberikan saran agar aktivitas CFD tetap ada hanya dipindahkan di sekitar Jalan Tun Abdul Razak. Ini akan saya sampaikan ke pimpinan bagaimana petunjuknya nantinya karena hal ini memang merupakan persoalan kehidupan mereka dalam mencari rezeki, sementara disisi lain proyek pembangunan ini harus bisa selesai agar bisa secepatnya dinikmati masyarakat," tegas Alimuddin.
Ia berharap seluruh stakeholder terkait ikut memberikan sosialisasi dari kebijakan tersebut sehingga bisa tersampaikan secara luas. Pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan agar kebijakan tersebut dapat diindahkan dengan baik.
"Kami tetap akan menurunkan anggota pada Minggu mendatang untuk diawasi agar tidak ada PKL yang melanggar. Kami pun akan memberikan ketegasan dengan cara santun kepada mereka jika ada yang tidak mengindahkan," katanya.