RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Zakir Sabara geram. Penikam Andi Fredy Akirmas berasal dari Teknik Industri.
Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu, akan mengumpulkan seluruh mahasiswanya. Itu sepulang dia dari Malaysia.
"Nanti setelah saya pulang dari Malaysia, baru saya akan rapatkan dan mendengar masukan dari mahasiswa, juga pengurus lembaga," kata Zakir Sabara saat dihubungi Rakyatku.Com.
Zakir Sabara mengaku, akan melihat mahasiswa FTI yang berpotensi bermasalah. Ia akan melakukan pembenahan internal, mengantisipasi adanya mahasiswa FTI, yang ikut dalam perkelahian kelompok.
"Saya akan lakukan pembenahan internal dan menelisik lagi, mahasiswa yang berpotensi bermasalah," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga orang tersangka pelaku penyerangan terhadap mahasiswa UMI, yang menyebabkan satu orang meninggal. Termasuk eksekutor, tercatat sebagai mahasiswa FTI UMI.
Atas kejadian tersebut, Dekan FTI Zakir Sabara, sangat menyayangkan kejadian tersebut. Apalagi, yang melakukan penikaman tercatat sebagai mahasiswa FTI UMI. Bahkan Zakir siap disalahkan dan menanggung risikonya.
"Saya memang patut disalahkan, karena terlambat respons. Dan wajar saya disalahkan, karena pelaku pernah tercatat sebagai mahasiswa FTI UMI," ujar zakir.
Zakir pun mengaku kecewa, terhadap mahasiswa yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Sebab ia sudah kerja keras, untuk membangun dan mengembangkan inovasi di FTI.
"Saya sangat sangat kecewa dan sedih. Di tengah upaya dan kerja keras yang dilakukan seluruh sivitas akademika FTI selama ini, untuk membangun ekosistem kampus yang baik dan kreatif, serta inovatif," paparnya.
Ia melanjutkan, kerja keras yang dilakukan selama ini, hancur akibat ulah mahasiswa yang jarang muncul.
"Rusak dan runtuh akibat ulah barbar segelintir mahasiswa tidak aktif, dan mahasiswa yang tidak pernah muncul di fakultas untuk kuliah juga mengikuti kegiatan laboratorium, serta kegiatan kemahasiswaan lainnya," paparnya.
Menurutnya, kejadian ini ujian berat buat FTI. Namun Ia menilai, itu semua akan ada hikmahnya. Dia tetap bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Insyaallah akan ada hikmah besarnya dari Allah SWT dan yang pasti saya sebagai dekan akan bertanggungjawab. Akan melakukan pembenahan secara total dan fundamental terhadap pembinaan 2.600 lebih mahasiswa FTI, yang yang aktif saat ini. Kalau ada yang salah, maka saya sebagai dekan yang salah, jangan salahkan yang lain," tegasnya.
"Saya mencintai seluruh mahasiswa kami, tapi kami zero toleransi terhadap tindakan kekerasan apapun alasan dan latar belakangnya. Pasti kami akan tegas menjalankan keputusan dan sikap senat UMI yang dipimpin oleh rektor pada hari ini," tutupnya.