Kamis, 14 November 2019 20:32
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, BARRU - Puluhan honerer pemadam kebakaran (Damkar), menggelar aksi di halaman depan kantor bupati, Kamis (14/11/2019).

 

Aksi itu untuk menyerukan aspirasi mereka ke pimpinan. Terlihat petugas Damkar mengenakan seragam lengkap. Sembilan armada Damkar ikut dibawa dan dijejer.

Penjabat Sekda Barru, Abustan AB lalu menemui langsung puluhan petugas Damkar tersebut.

Mewakili suara rekan-rekannya, Abdullah, seorang petugas Damkar mengatakan, aksi ini digelar untuk menuntut kesejahteraan anggota.

 

Menurutnya, honor yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan. Honor yang mereka peroleh hanya sebesar Rp500 ribu per bulan. Itu, kata dia, belum termasuk potongan bank.

Padahal menurut dia, honor tersebut tidak sebanding dengan kerjanya di lapangan saat memadamkan api.

"Kalau dibandingkan dengan petugas pemadam kebakaran daerah tetangga, mereka menerima honor sampai Rp 1,7 juta per bulan. Sedangkan kami hanya Rp500 ribu. Ini jauh dari harapan kami. Mohon agar kami diperhatikan. Kami minta kenaikan honor. Anak istri kami juga mau makan pak," keluhnya dihadapan Pj Sekda.

Abdullah menyebut, selain honor yang jauh dari harapan, uang perjalanan dinas atau SPPD setiap kali ia bertugas hanya sebagian dibayarkan. Padahal uang itu ia harapkan bisa menambah penghasilan.

"Kami sudah sekian kali bertugas memadamkan api. Di dalam kecamatan Barru maupun di luar kecamatan. Dari Januari sampai November baru dua tugas yang kami terima SPPD nya. Sisanya sampe sekarang belum dibayarkan," ungkapnya.

"Padahal pak Kasat janji kami, bahwa satu dua hari SPPD akan dibayarkan. Tapi sampai tujuh bulan ini SPPD kami belum dibayarkan. Katanya (pimpinan) lagi, anggarannya habis," sambungnya.

Keluhan lain petugas Damkar adalah, anggaran minuman seperti kopi dan teh, serta makanan yang biasanya tersedia diwaktu piket juga telah hilang.

"Sekarang sudah tidak ada kopi dan makanan kecil. Kami tidak tau juga kenapa bisa hilang sekarang," ujar Abdullah.

Pj Sekda Barru, Abustan AB yang menerima aspirasi tersebut, mengaku akan melaporkan secepatnya keluhan itu ke Bupati.

“Saya bukan pengambil kebijakan. Tapi catatan ini akan saya laporkan segera ke bapak bupati,“ janji mantan Kadis Pendidikan Barru ini.

Suasana berlangsung kondusif dan aman. Petugas Damkar menerima penyampaian PJ Sekda Barru dengan baik.

Selang beberapa lama, Plt Kasatpol PP dan Damkar, Fadly R Pawae datang menemui bawahannya. Dengan suara lantang, Fadly memberikan arahan. Ia mengaku kecewa dengan sikap anak buahnya itu.

Semua tampak kembali berbaris rapi. Fadly terus memberi arahan, hingga seorang petugas Damkar ditunjuk kedepan barisan. "Kamu masih mau kerja di Damkar," tegas Fadly menunjuk petugas tadi.

Ucapan Fadly tersebut diduga memicu reaksi anggota lain. Adu mulut Hingga berujung ricuh tak terhindarkan. Fadly dan anak buahnya nyaris baku hantam. Beruntung beberapa pegawai lain datang melerai. Suasana berlangsung tegang.

Pj Sekda Barru kembali menemui petugas Damkar. Ia lalu menenangkan kedua belah pihak. Dia meminta petugas Damkar membubarkan diri dengan tenang. Hingga suasana berubah cair. Satu persatu petugas Damkar meninggal halaman kantor Bupati.
 

TAG

BERITA TERKAIT