Senin, 11 November 2019 15:04
Warga Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, berkerumun di dekat jasad korban.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, GOWA - Sengketa lahan antara HS alias Haji Saju (60), dengan Daeng Sampara (40) sudah berlangsung lama. Lahan yang disengketakan adalah kebun yang menjadi lokasi pembunuhan di Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa.

Haji Saju dan Daeng Sampara masih keluarga dekat. Istri Haji Saju, sepupu satu kali dengan ibu Daeng Sampara.

Kepala Desa Taring Abdul Azis Gassing, sudah memediasi. Selain lewat kasus hukum, juga menempuh jalan musyawarah. Karena tak ada titik temu, Azis memerintahkan untuk mengosongkan lahan.

Dia meminta agar kedua belah pihak tidak menggarap dulu lahan tersebut.

Namun pada Senin, 11 November 2019 pagi, keduanya bertemu. Hari itu jarum jam menunjukkan pukul 08.00 Wita, ketika Haji Saju dan Daeng Sampara, bertemu di lahan yang menjadi objek sengketa.

Keduanya lalu terlibat cekcok mulut. Hingga kemudian berujung pada benturan fisik. Dengan parang panjang, Haji Saju menebaskan ke leher Daeng Sampara. Kepala Daeng Sampara akhirnya terputus, dan terlempar sejauh 5 meter.

Usai menebas leher Daeng Sampara, Haji Saju lalu menyerahkan diri ke kantor polisi di Jeneponto. Oleh petugas, Haji Saju dievakuasi ke Mapolres Gowa.

"HS sudah menyerahkan diri ke polisi dan dievakuasi ke Polres Gowa," ujar Kassubag Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.

Korban kini sudah dimandikan dan rencana dimakamkan oleh pihak keluarga. Korban rencana dimakamkan di Jeneponto.

Sementara itu, foto korban tanpa kepala dan foto kepala korban, berseliweran di media sosial. Kapolres Gowa, AKBP Boyke Fredrik Salmon Samola meminta masyarakat, agar berhenti menyebarkan foto sadis korban. 

TAG

BERITA TERKAIT