RAKYATKU.COM - Iran telah menemukan ladang minyak baru dengan potensi produksi 53 miliar barel minyak mentah. Hal tersebut dismapaikan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Ladang baru itu disebut-sebut bisa meningkatkan cadangan 150 miliar barel Iran, dikutip dari Al Jazeera, Senin (11/11/2019).
Rouhani mengatakan bahwa ladang itu berlokasi di provinsi Khuzestan selatan negara itu.
"Saya memberi tahu Gedung Putih bahwa pada hari-hari ketika Anda menyetujui penjualan minyak Iran, para pekerja dan insinyur negara itu dapat menemukan 53 miliar barel minyak," katanya, menurut kantor berita semi-resmi Fars.
Cadangan minyak mengacu pada minyak mentah yang layak secara ekonomis untuk diekstraksi. Angka-angka dapat sangat bervariasi di setiap negara karena standar yang berbeda, meskipun tetap menjadi tolok ukur perbandingan di antara negara-negara penghasil minyak.
Iran saat ini memiliki simpanan minyak mentah terbukti terbesar keempat di dunia dan simpanan gas alam terbesar kedua di dunia.
Ladang minyak baru bisa menjadi ladang terbesar kedua Iran setelah yang berisi 65 miliar barel di Ahvaz.
Lapangan itu 2.400 kilometer persegi (925 mil persegi), dengan setoran sekitar 80 meter (260 kaki), menurut kantor berita Tasnim semi-resmi.
Manouchehr Takin, konsultan minyak internasional, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengumuman itu tidak mengungkapkan berapa banyak minyak yang bisa dihasilkan dari reservoir.
"Pengumuman itu dilakukan oleh politisi. Mereka belum memberikan banyak detail teknis," katanya.
"Apakah itu 53 miliar barel adalah minyak di tempat atau apakah itu dapat dipulihkan. Bahkan jika itu adalah minyak di tempat, saya akan mengatakan sekitar 20 atau 30 persen dapat dipulihkan, itu adalah jumlah yang sangat besar.
"Membuat penemuan berbeda dari memproduksi," tambahnya. "Dan tentu saja, untuk menghasilkan minyak dan gas membutuhkan waktu. Itu tergantung pada karakteristik khusus dari reservoir ini yang telah ditemukan ... Saya akan mengatakan setidaknya 2 atau 3 tahun minimum [sebelum produksi dapat dimulai]."