RAKYATKU.COM, GOWA - Perayaan maulid Nabi Muhammad Saw di pelataran Masjid Agung Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa, sempat diwarnai kericuhan.
Akibatnya, beberapa bakul yang telah diatur dan dihias sedemikian rupa, rusak parah. Telur yang sebelumnya menghiasi bakul itu, juga ikut hancur. Selain telur, tampak nasi dan beras yang telah disediakan, akhirnya terhambur berserakan di lantai.
Masyarakat yang melintas pun, tampak menginjak-injak nasi dan beras.
Usai perayaan maulid, terlihat seorang pria tua berpakaian lusuh, mengais sisa-sisa beras yang berserakan di pelataran Masjid Agung Syekh Yusuf.
Dia membawa sebuah kantong plastik kecil dan memungut beras tersebut. Tidak peduli meski sudah kotor akibat diinjak-injak. Yang terpenting, beras tersebut bisa dibawa pulang, lalu dimasak dan dimakan bersama keluarganya.
Pria tua itu juga tak peduli air hujan mengguyur tubuhnya. Dia tetap tekun memungut beras tersebut.
"Baru pertama kali ini saya ke sini. Intinya beras ini mau saya bawa pulang ke rumah untuk dimasak," kata pria tua itu.
Dia juga mengaku sudah tidak kuat ikut rebutan bakul bersama dengan masyarakat lainnya yang masih kuat. Sebelumnya, sesaat setelah Kepala Dinas Sosial, Syamsuddin Bidol menyampaikan laporannya, masyarakat yang hadir saat maulid langsung menyeruduk bakul tersebut, tanpa dipersilakan panitia.
Akibatnya, beberapa bakul yang telah ditata sedemikian rupa, rusak. Puluhan telur dan nasi tampak hancur dan terinjak-injak. Seruan aparat keamanan dari kepolisian yang melarang masyarakat untuk rebutan, tidak diindahkan.
Parahnya, kericuhan tersebut terjadi di hadapan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan disaksikan langsung oleh jajarannya.
"Tolong diantisipasi lagi dan diamankan. Tapi pelan-pelan," kata Adnan kepada petugas.