Sabtu, 09 November 2019 11:10
Mohammad Ramdhan Pomanto dan Yagkin Padjalangi.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jalan duet Mohammad Ramdhan Pomanto-Yagkin Padjalangi, terbuka lebar di Pilwalkot Makassar 2020. Kemungkinan duet itu, setelah beredar foto keduanya, lagi bertemu di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat kemarin (8/11/2019).

 

Danny, sapaan karib Ramdhan Pomanto, adalah kader Nasdem. Sementara Yagkin, kini ber-KTA PDIP. Kedua partai ini, masing-masing menggenggam enam kursi di DPRD Makassar. Sudah memenuhi syarat untuk menjadi Paslon Pilwalkot Makassar, minimal 10 kursi.

Direktur Nurani Strategic, Dr Nurmal Idrus menyebut, duet ini klop. Danny eks Wali Kota Makassar, ditambah Yagkin, punya basis massa jelas di Makassar. 

"Ia pernah membuktikannya ketika sukses menembus parlemen Sulsel di Pemilu 2014," kata Nurmal kepada Rakyatku.com, Sabtu (9/11/2019).

 

Selain itu menurut Nurmal, Yagkin punya massa riil yang dibutuhkan Danny, yaitu dukungan pemilih Bugis, terutama Bugis-Bone di Makassar. 

"Selama ini, Danny lemah di sisi itu, karena dianggap sebagai orang dari luar Sulsel. Sentimen bukan asli Makassar bagi Danny, akan terhapus dengan Yagkin di belakangnya," ujarnya.

Dan perlu diingat kata dia, salah satu komunitas darah terbesar di Makassar, berasal dari Bone. Dukungan Yagkin, makin menebal jika ia mampu mengkapitalisasi refresentasi Bugis dalam dirinya.

Hal baiknya lagi, penerimaan parpol cukup baik dengan paket Danny-Yagkin.

"Saya pikir mereka bisa saling melengkapi dan tentu sangat pas. Jika PDIP dan Nasdem gabung di Makassar, maka itu akan menegaskan bangunan koalisi nasional. Jumlah kursi mereka lebih dari cukup yaitu total 12 kursi. Hambatannya, hanya karena situasi tegang PDIP dan Nasdem di tingkat nasional," jelasnya.

Menurut Nurmal, Danny tentu menjadi magnet tersendiri di Pilwalkot Makassar. Sebagai petahana, ia memimpin puncak survei popularitas hingga sekarang. 

Danny juga terhitung gampang "dijual", karena sudah ada kinerja yang dibuatnya. Harus diakui, Danny untuk saat ini menjadi figur yang paling mungkin menjadi pemenang di Pilwali Makassar. 

"Jika Pilwalinya dilakukan bulan ini, maka dialah pemenangnya. Lawan-lawannya harus kerja keras menundukkannya," sebut Nurmal.

Selain itu, Danny punya basis pemilih loyal yang jelas, dan sangat terbaca. Dia menguasai pemilih marginal yang diuntungkan oleh banyak program-program lorongnya, yang populis di mata pemilih. 

Belum lagi Danny punya jaringan kuat tokoh, yang bisa mempengaruhi pemilih. Seperti Ketua RT dan RW, Imam Masjid dan tokoh -tokoh masyrakat lainnya. 

"Kebijakan memberikan insentif tambahan kepada mereka membuat mereka loyal kepada Danny," katanya.

Namun, Danny punya kelemahan di sektor pemilih menengah ke atas. Mereka selama ini, tak mendapat insentif berupa keuntungan dari DP. 

"Mereka adalah kelompok pemilih yang menikmati banyak fasilitas publik kota, yang tidak terlalu bagus di masa pemerintahan Danny," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT