RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Seorang wanita ditangkap. Dia telah memukul putrinya sendiri, karena dia belum menikah dan masih lajang.
Menurut South China Morning Post, wanita itu, yang bermarga Wang, dari Tiongkok timur, menggunakan batang besi untuk memukul putrinya yang berusia 30 tahun. Pukul itu bertubi-tubi mendarat ke tubuh korban hingga berdarah dan memar.
Pemukulan dipicu karena pelaku merasa kecewa. Putrinya masih belum menikah pada usia 30 tahun. Dia juga mengeluh, putrinya tidak mendapatkan cukup uang di pekerjaan sebelumnya. Anak perempuan itu harus berhenti dari pekerjaannya untuk membantu mengelola restoran bersama ibunya.
Menurut polisi, sebelumnya putrinya telah dua kali melaporkan penganiayaan itu ke polisi pada bulan Agustus. Namun, pada kedua kesempatan itu, luka-lukanya tidak terlalu serius dan mereka berdua diberi surat peringatan dan diminta menandatangani perjanjian mediasi konflik.
Setelah laporan polisi ketiga, Wang ditahan setelah polisi melihat betapa buruknya memar itu.
Wang dan putrinya berada di restoran mereka, ketika polisi tiba. Di sanalah mereka memperhatikan memar-memar parah dan berdarah di lengan, pantat dan kaki anak perempuan itu.
Polisi kemudian memerintahkan Wang dan putrinya untuk pergi ke kantor polisi untuk penyelidikan, tetapi Wang menolak untuk pergi. "Saya hanya memukuli putriku, bukan orang lain," ujar Wang ngotot. Namun polisi melakukan upaya paksa.
Di kantor polisi, Lin mengatakan, dia akan mencabut laporannya agar ibunya bebas, jika dia dibayar 80.000 yuan (Rp160 juta) sebagai kompensasi.
Setelah mendengar ini, Wang pingsan. Tetapi kemudian setuju, setelah kerabat lainnya membujuknya untuk melakukannya. Wang kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Wang mengatakan, konflik dimulai ketika putrinya merespons dengan sikap menentang kepadanya, saat dimarahi karena tidak membersihkan rumah.
"Saya menjadi sangat marah dan mengatakan kepadanya, jika kamu mengatakannya lagi, saya akan menamparmu," kata Wang.
“Dia menyuruh saya untuk 'melakukannya'. Saya melihat tongkat besi di dapur, jadi saya mengambilnya dan memukuli putri saya. Dia kemudian lari."
Wang mengatakan, dia dan putrinya telah sering bertengkar dalam beberapa bulan terakhir, sejak putrinya mengetahui bahwa orangtuanya membeli sebuah flat untuk saudara laki-lakinya, dan berpikir ibunya pilih kasih.