Minggu, 03 November 2019 16:41
Steven dan Megan, serta si kecil Lucinda
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, AUSTRALIA - Megan Holgate (52), menikah dengan pasangannya Steven, dan tinggal di Hong Kong selama tahun 1990-an. Di sana, mereka berdua memimpin divisi bidang keuangan di perusahaan masing-masing.

 

Keduanya merancang mimpi, memiliki anak dan pensiun dini. Karenanya, mereka bertekad untuk bekerja keras, mengumpulkan dolar.

Tetapi pada 1995, dunia Megan hancur. Tepatnya delapan minggu setelah kelahiran putri pasangan itu, Lucinda Hoffman. Tiba-tiba Steven berterus terang kepadanya. "Maafkan saya Megan. Saya gay," ujarnya.

Bagai petir di siang bolong, Megan belum percaya apa yang barusan didengarnya. 

 

Megan mengambil cuti, lalu terbang kembali ke Australia. Tetapi ketika dia kembali ke Hong Kong enam bulan kemudian untuk berdamai, dia menyadari bahwa itu bukan lagi pilihan.

"Saya sudah menunggu dalam limbo," katanya kepada Daily Mail Australia.

'[Tapi ketika saya tiba] dia tidak bisa memberi tahu saya secara pasti [dia gay], tapi saya tahu itu sudah berakhir.  

“Rasanya langit seperti runtuh. Dalam 24 jam saya telah meninggalkan suami, perkawinan, rumah, teman, kelompok pendukung, dan karier saya," katanya.

Megan mengatakan, dia sama sekali tidak tahu kalau suaminya gay, karena mereka adalah belahan jiwa dengan banyak persamaan. 

Mereka saling cinta sejak bertemu di sebuah pub di Sydney. Ketika itu, Megan berusia 22 tahun dan Steven berusia 26 tahun. 

Dia awalnya mengira Steven berselingkuh, karena pasangan itu memiliki kehidupan seks yang normal dan tidak ada yang tampak salah. 

Ketika dunia berada dalam cengkeraman epidemi AIDS yang mengerikan, Megan mengunjungi klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) di Sydney sebagai tindakan pencegahan.

Dia bebas IMS. Tetapi tidak bagi Steven. Dokter klinik mengatakan, Steven terjangkit HIV. 

Ketika seorang konselor mendekat dan bertanya apakah dia baik-baik saja, Megan mengatakan tidak dan menangis tersedu-sedu, sebelum melempar kursi ke arah Steven.

Dia kemudian keluar dan muntah di jalan. 

"Saat itulah aku kehilangan alurnya," katanya.

"Pria gay yang malang ini adalah target dari semua amarahku."  

Megan terpaksa memulai hidupnya di seluruh Australia - mengubah kariernya dan menjadi seorang ibu tunggal. 

“Aku harus membangun hidupku kembali dari awal," tekad Megan. 

Sebagai seorang ibu tunggal, Megan menjadi seorang eksekutif penjualan, sehingga ia dapat membesarkan putrinya.

Tiga tahun setelah perpisahan, Megan memaafkan Steven yang saat itu memiliki pasangan baru bernama Ed, mereka mampu menjadi teman dan berperan dalam kehidupan Lucinda. 

Bersama Ed, Steven pindah kembali ke Sydney secara berkala, di mana ia lebih dekat dengan putrinya. 

Steven meninggal pada 2007, menyusul Ed yang meninggal sebelumnya pada 2003. Keduanya meninggal karena HIV/AIDS. 

TAG

BERITA TERKAIT