Sabtu, 02 November 2019 12:53
Foto/Ist.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, GOWA - Seorang warga disabilitas yang kini sudah beranjak dewasa, tak bisa berbuat banyak.

 

Takdir (23) yang merupakan warga Dusun Suka, Desa Ta'binjai Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, menderita disabilitas. Ia tak punya dua tangan dan dua kaki.

Di rumahnya sederhananya, Takdir tinggal bersama ibunya, Ngengo yang bekerja sebagai buruh tani. Kapolsek Tombolopao Iptu H Jamarang mendatangi rumah Takdir, disambut baik oleh pihak keluarga. 

"Rasa syukur adalah kunci melawan keterbatasan," kata Jamarang, Sabtu (2/10/2019).

 

Sebelumnya, juga ada Rezki. Bocah berusia 2 tahun. Anak ke empat dari pasangan Daeng Lani dan Daeng Ngai. Mereka tinggal di Dusun Belamoncong, Desa Tamalatea, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.

Rezki terlahir sebagai penyandang disabilitas sejak lahir. Orang tua pasrah dan menerima apa yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa. 

Meski lahir tak lengkap sejak lahir, Rezki memiliki kondisi tubuh yang sehat. Tubuhnya gemuk berkat asupan gizi dari orang tua yang telah merawatnya sejak lahir. Rezki tampak sangat lincah dalam kehidupan sehari-harinya. Agar tidak bosan, Rezki sering ditemani bermain oleh temannya dan kakaknya.

Namun, untuk beranjak dari satu tempat ke tempat lain, Daeng Ngai harus siap menggendong anaknya tersebut sesuai ke mana anaknya tersebut ingin berpindah. 

"Sejak lahir memang kondisi Rezki memang sudah begini. Tapi apa mau dikata kalau memang ini pemberian Tuhan. Tapi alhamdulillah anak kami hidup sehat dan lincah saat bermain. Setiap hari saya harus ada di sampingnya agar mengantisipasi kalau anaknya ingin digendong," kata ibu Rezki, Daeng Ngai saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

TAG

BERITA TERKAIT