Rabu, 30 Oktober 2019 17:45
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Bachtiar Baso menyebut ada 11 kabupaten/kota yang memiliki kasus gizi buruk tertinggi.

 

Kesebelas daerah itu, yakni Enrekang, Bone, Selayar, Pinrang, Gowa, Pangkep, Tana Toraja, Sinjai, Jeneponto, Toraja Utara dan Takalar.

"Kemudian gubernur dan pak wagub akan menggelontorkan kurang lebih Rp8 miliar, khusus penangan stanting dan gizi buruk ini di tahun depan," kata Bachtiar.

Nantinya, anggaran ini akan digunakan untuk pemenuhan gizi. Program pemberian makanan tambahan ini, akan difokuskan khusus produk lokal.

 

"Misalnya, ada tulang ikan, ini bisa kita ramu, kita jadikan makanan bayi. Tinggi kalsiumnya, kemudian kalsium ini akan membuat otot dan tulang-tulang anak itu terbentuk dengan baik, sehingga stunting itu bisa kita atasi," tambahnya.

Dinkes Sulsel sendiri sudah bergerak cepat merespons kasus gizi buruk di Sulsel. Salah satunya, dengan membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) menangani kasus gizi buruk dan stunting.

"Saya sudah melapor ke Pak Wagub, kita bentuk TGC untuk mengatasi persoalan gizi buruk dan stunting ini," kata Kepala Dinkes Sulsel, Bachtiar Baso, Rabu (30/10/2019).

Kata Bachtiar, TGC akan bekerja 1x24 jam, untuk mengatasi gizi buruk dan stunting. Cara kerja TGC, melalui data EPPGM yang dimiliki Dinkes Sulsel.

"Data ini by name by address gizi buruk dan stunting yang ada di Sulsel. Nantinya, melalui sebuah layar lebar, di situ kita tahu kabupaten A, langsung muncul semua data-data gizi buruk dan stunting yang ada di Sulsel," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT