Rabu, 30 Oktober 2019 16:46
Salah satu aksi teaterikal Rachman Sabur.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kamis, 31 Oktober 2019 besok, Studio Kita yang beralamat di Jalan Daeng Tata Hartaco Indah Blok IV AD/10 Makassar, akan menggelar Workshop Teater, mulai pukul 13.30 – 18.00 Wita.

 

Koordinator acara Andi Taslim Saputera mengatakan, workshop ini diselenggarakan oleh Teater Kita Makassar dan Teater Kampus FSD UNM, bekerja sama dengan Studio Kita Makassar. 

Taslim menjelaskan, workshop teater ini akan dibawakan oleh Dr. Rachman Sabur, M. Sn., dengan melibatkan para sutradara dan aktor, beberapa penulis dan jurnalis, serta beberapa mahasiswa Prodi Teater ISBI Sulsel dan mahasiswa Prodi Seni Tari FSD UNM. Diperkirakan, peserta sekitar 30 – 40 orang. 

Direktur Studio Kita, Asia Ramli Prapanca menjelaskan, peserta Workshop Teater ini, akan mendapatkan pengetahuan tentang materi Penyutradaraan, Pemeranan, dan Artistik, yang akan dibawakan langsung Dr. Rachman Sabur, M. Sn., sutradara dan pakar seni pertunjukan teater. 

 

Menurut Ram, sapaan Asia Ramli Prapanca, Rachman Sabur yang biasa dipanggil Babeh, lahir di Bandung, 12 September 1957. Ia mengajar di Jurusan Teater STSI Bandung (sekarang Institut Seni Budaya Indonesia - ISBI Bandung).  Ia lulusan ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) Bandung tahun 1985 (Program Studi Keaktoran), yang kini telah menjadi ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung. 

Kemudian melanjutkan Program S1 di STSI Surakarta Jurusan Tari dan lulus tahun 1992. Melanjutkan S2 Program Penciptaan Seni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 2013. Dan tahun 2016 lulus Program S3 Penciptaan Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. 

Ia telah menyutradarai pertunjukan Teater Payung Hitam selama 37 tahun, dan lebih dari 100 pertunjukan yang di sutradarainya. 

Rachman Sabur merupakan sutradara teater terkemuka di Indonesia, yang dengan Teater Payung Hitam, dikenal sangat militan. 
Kepekaan, tenaga, emosi, disiplin, kerja keras dan perfeksionisme perwujudan pentas, kegigihan dan militansinya ia bangun bersama kelompok Teater Payung Hitam. 

Beberapa kali juga diundang untuk jadi  penguji pada Ujian Akhir di Akademik Teater Aswara, Malaysia. Terakhir mendapat Anugrah Budaya tahun 2013 dari Wali Kota Bandung.

Rachman Sabur mulai mendekonstruksi teks bahkan sampai pada tingkat yang sangat “dektrukif”. Mengganti verbalitas teks dengan medium tubuh. 

Menurut Ram, tubuh dijadikan medium utama untuk dieksplorasi dan olah dalam setiap pertunjukannya. Tubuh juga dijadikan sebagai medium ungkap yang kemudian dikolaborasi dengan berbagai material. 

Dalam setiap pertunjukannya, tubuh menjadi media komunikasi ekspresif, yang dimaksudkan untuk menyampaikan gagasan kreatif, serta untuk mengkomunikasikan pesan-pesan dalam setiap pertunjukan Teater Payung Hitam. 

Kekerasan, kesakitan dan perjuangan yang menentang budaya, menyakiti diri secara garang, dan riuh seperti dalam pertunjukan Kaspar (1994) dan Merah Bolong Putih Doblong (1997). 

Pada tahun 2015, ia berkolaborasi dengan seniman musik etnic Taiwan di Cloud Gate Taipe. 

Pada tahun 2016, ia memberi workshop dan pertunjukan Red Emptines dan Tubuh Bunyi Kesakitan di University of Washington Seattle. 

Pada tahun yang sama, ia kembali pentas di Tainan (Taiwan) dengan pertunjukan Cak dan Pohaci.

Pada tahun 1982, Rachman Sabur mendirikan Teater Payung Hitam yang sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa dan alumni STSI Bandung. 

Dan sampai sekarang masih aktif memproduksi pertunjukan teater sebagai sutradara. Selain aktif dalam bidang penyutradaraan, ia juga masih menekuni dunia penulisan seperti menulis essei tentang kebudayaan, naskah teater dan puisi. 

Khusus dalam bidang Penyutradaraan Teater, ada beberapa catatan penting yang menjadi prestasi tersendiri. Tahun 1993 mengikuti Festival Teater di Bangkok – Thailand, Tahun 1997 terlibat dalam kolaborasi Teater 3 Negara (Indonesia-Jepang-Philipina). Masih pada tahun 1997 memberikan Workshop Teater di Australia bekerjasama dengan Blackswan Theatre Perth-Australia.

Tahun 2003 mengikuti Laokoon Spring Festival di Hamburg – Jerman. Tahun 2005 mengikuti Kolaborasi Teater di Belanda yang bekerjasama dengan Koos Hogeweg dari The Lunatics Theatre – Dutch, dan ikut serta dalam Oerol Festival dan Therschelling Holland. 
Tahun 2007 mengikuti Festival Nusantara yang diselenggarakan oleh Brisbane Powerhouse Australia. 

Beberapa Pertunjukan TeaterTubuh yang pernah disutradarai Rachman Sabur 1982 – sekarang: Blackmoon (bersama Koos Hogeweg), Merah Bolong Putih Bolong, Relief Air Mata, Perahu Noah, Opera Karung Beras, Katakitamati, Awasawas, Anzing, Ritus Pohaci, Dom (Daftar Orang Mati), BerasamaTengkorak, Airmataair, Etalase Tubuh yang Sakit, Ritus Topeng Ritus, Dunia Tony, Biografi Bunga, Dzikiran Bumi, S.O.S, Tiang ½ Tiang. 

Lalu ada Teater Musik Kaleng, Tuhan dan Kami, Metateater, Requiem Antigone, Puisi Tubuh Yang Runtuh, Tanah dan Batu dan Air, Gendjer-gendjer (Lagoe Jang Di Koeboerkan), Tubuh Tanah Air, Segera, Margin, Red Emptines, Cak dan Pohaci, Sangkuring, Post Haste, Blackout, Hantu Plastik, Tour Monolog Racun Tembakau, Kuda Lumping Urban, Mantra Tubuh, Universitas Kaspar, Godot Menunggu (Adaptasi Rachman Sabur).

TAG

BERITA TERKAIT