RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Informasi adanya seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar yang sempat berhenti sekolah lantaran tidak mampu membeli pakaian seragam, beredar cepat.
Dengan informasi yang beredar ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dari Komisi D, langsung mendatangi sekolah siswa dimaksud.
SMPN 40 Makassar, tempat seorang siswi berinisial berinisial RAL (15) menempuh pendidikan. RAL diinformasikan sempat tak masuk sekolah, lantaran orang tuanya tak mampu membayar seragam sekolah seharga Rp1,1 juta.
Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo angkat bicara terkait informasi yang beredar ini.
"Setelah mendengar informasi, sebagai perwakilan rakyat, komisi D yang membidangi masalah pendidikan langsung mendatangi sekolah siswi yang bersangkutan," ungkap legislator Nasdem ini di Rujab Ketua DPRD Makassar, Rabu (30/10/2019).
Legislator yang kembali duduk di kursi dewan untuk periode kedua ini menambahkan, persoalan pendidikan harus menjadi perhatian pemerintah. Kelalaian yang terjadi dalam dunia pendidikan kata dia, dianggap sebagai masalah bersama yang harus diperhatikan.
"Pemkot harus peka melihat persoalan seperti ini. Pemerintah harus hadir untuk masyarakat kecil," tambah Rudianto.
Menurut pria yang mengawali kariernya di profesi pengacara ini, pemerintah gagal kalau ada rakyat kecil yang bernasib seperti itu. Apalagi jika ada yang meninggal dan pemerintah tidak mengetahuinya.
"Ini kritikan bagi kita semua, agar tak terjadi lagi seperti itu," tegasnya.
Terkait kasus RAL, pihak sekolah telah membantah mengeluarkan siswinya lantaran tak mampu membeli seragam.
"Tidak benar ada siswa yang dikeluarkan karena persoalan pakaian. Dalam penegakan disiplin, memang pernah ditanya oleh Wali kelas terkait persoalan tersebut. Namun tidak ada kebijakan dari pimpinan," ungkap Ahmad Lamo, Kepala SMPN 40 Makassar.
Sementara itu, Al Hidayat Syamsu, anggota Komisi D dari PDIP mengatakan, dalam menjalankan tugas sebagai pendidik harus mengedepankan kemanusiaan.
"Saya juga latar belakang pendidik. Dan di kampus kita diajarkan cara mendidik dengan menggunakan narasi yang baik dan tepat. Kita harus memastikan anak didik kita mendapatkan pendidikan yang layak," ungkap Hidayat.