Selasa, 29 Oktober 2019 17:02
OPM
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengaku OPM wilayah Yahukimo bertanggung jawab atas penyerangan pekerja Trans Papua.

 

Namun menurut Sebby, atas nyawa orang yang mereka bunuh, seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia. Pasalnya, mereka telah memberi peringatan sebelumnya.

Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya yang diunggah di blognya dan disebarluaskan di Fanpage Facebook TPNPBNews mengatakan, pihaknya telah menerima laporan resmi dari Yahukimo, tentang penyerangan terhadap pekerja Trans Papua di wilayah Dekai, Yahukimo pada Jumat, 25 Oktober 2019 lalu.

Dalam laporan yang telah dikirim melalui email itu kata Sebby, menyebutkan bawah penyerangan telah dilakukan oleh pasukan TPNPB-OPM KODAP XVI Yahukimo.

 

"Dan TPNPB-OPM KODAP XVI Yahukimo, bertanggung jawab atas Serangan ini," jelasnya.

Penyerangan itu kata Sebby, dilakukan pada Jumat, 25 Oktober 2019, pukul 13.00 WIT. Saat itu kata Sebby, terjadi baku tembak antara OPM Yahukimo dengan Brimob. Insiden terjadi di Kali Jegi. 

"Kami telah berhasil memanah satu anggota Brimob dan tewas," ungkap Sebby.

Serangan ini kata Sebby, di bawah Komando
OPM Yahukimo Yerry Wakman Kobak, dan Singa Bahabol.

"Dan untuk sementara, pasukan TPNPB-OPM tidak ada yang korban, dan semua aman-aman," lanjut Sebby.

Menurut Sebby, jika Indonesia mau melawan mereka, OPM siap dengan pasukan busur dan panah. "Karena kami berjuang untuk hak politik penentuan nasib sendiri bagi Bangsa Papua.  Dan dengan dasar perjuangan kami, maka kami percaya dengan busur dan panah saja, kami akan bunuh pasukan tentara dan polisi Indoneisa yang datang mencuri hasil kekayaan kami," ungkapnya.

TAG

BERITA TERKAIT