Selasa, 29 Oktober 2019 15:12
Pasukan OPM mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Serangkaian teror kembali dilancarkan kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Kelompok itu, di bawah komando Lekagak Telenggen, menembak mati tiga orang tukang ojek di Intan Jaya, pada Jumat, 25 Oktober 2019 lalu.

Namun mereka ngotot menyebut, ketiga orang itu bukanlah tukang ojek, melainkan anggota Kopassus yang menyamar.

Bos OPM yang memerintahkan pembunuhan itu, Lekagak Telenggen menyebutkan, pihaknya mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu.

Dia memperingatkan TNI dan Polri, bahwa TPNPB/OPM di Tanah Papua saat ini sudah bangkit dari Sorong sampai Samarai di bawah Komando Nasional (KOMNAS) TPNPB.

"Maka Anda pimpinan TNI/Polri, segera berhenti sebut kami KKSB, OTK. Dan kami tembak anggota, namun kalian sebut sipil," ujar Lekagak.

Menurut Lekagak, dia dan pasukannya sudah mengindentifikasi seluruh pendatang di tanah Papua, baik yang tukang ojek, sopir taksi, sopir truk, pedagang sembako, tukang bangunan. 

"Semua itu anggota, maka kami akan tembak semua," tegasnya.

"Kalau mau hidup, masyarakat non-Papua yang ada di Tanah Papua, segera tinggalkan Tanah Papua alias pulang kembali ke tanah air kamu. Karena kami sudah bosan dengan Pemerintah RI, banyak menipu dan banyak rekayasa," tambah Lekagak.

Dia juga menegaskan, akan membunuh semua tukang ojek, serta pedagang yang jauh dari pemukiman. Menurutnya, mereka semua adalah mata-mata tentara.

"Tukang ojek di Tanah Papua kami akan bunuh semua. Pedagang yang jauh dari kota pemukiman warga, kami akan bunuh semua karena mereka adalah pengintai aparat TNI/Polri," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT