RAKYATKU.COM, PAPUA - Pentolan separatis bersenjata Tentara Pembabasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Lekagak Telenggen, kembali melontarkan tudingan, bahwa tiga tukang ojek yang ditembak mati adalah tentara.
Itu dibeberkan Lekagak di akun Fanpage Facebook, TPNPBNews, yang dilihat Rakyatku.com, Selasa, 29 Oktober 2019.
Menurut Lekagak Telenggen satu dari 3 orang tersebut, adalah Komadan Kopassus Maleo.
"Kami tembak mereka karena kami sudah tahu, hanya pada saat kejadian itu mereka menyamar tukang ojek," ujarnya.
Lekagak bilang, informasi kedatangan pasukan TPNPB saat itu tercium oleh aparat, maka setiap titik jalur jalan itu sudah dibagi tugas patroli pengintai oleh aparat.
"Jadi Komadan Maleo Kopassus tersebut bersama 2 anak buahnya ditembak oleh pasukan saya," kata Lekagak.
Menurutnya, jika Pemerintah Indonesia melalui aparat TNI/Polri mengatakan 3 orang tersebut adalah masyarakat sipil, maka itu adalah pembohongan publik.
"Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih sangat tidak menghargai jasad mereka, dengan menyebut mereka tukang ojek. Mereka itu gugur dalam melaksanakan tugas negara, mereka itu Kopasus Maleh. Stop mengkriminalisasi perjuangan kami dengan stigma OPM menembak warga sipil," tegas Lekagak..
Sebelumnya, OPM telah menembak tiga tukang ojek tepat di kepala, pada Jumat, 25 Oktober 2019 lalu di Intan Jaya. Mereka adalah Harianto (30) asal Pangkep, Rizal (33) asal Jeneponto, dan La Sony (39) asal Buton.
Ketiganya telah dimakamkan masing-masing di tanah kelahirannya.