Selasa, 29 Oktober 2019 08:00
Foto: The National Interest.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Bertahun-tahun buron, pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi berhasil dilacak di Suriah. Pada serbuan pasukan Amerika Serikat (AS), Baghdadi meledakkan diri dalam sebuah terowongan. 

 

Misi penyerangan, Sabtu (26/10/2019), dianggap sukses besar oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Berjasa besar dalam operasi ini adalah pasukan khusus AS yang dikenal dengan Delta Force. Mereka menyerbu persembunyian Baghdadi di Idlib, Suriah, membunuh anggota ISIS atau menangkap mereka. 

Delta Force merupakan pasukan khusus yang terdiri atas orang-orang pilihan kemiliteran AS. 

 

Mereka khusus bergerak dalam misi pemberantasan terorisme, pembebasan sandera, atau perburuan buronan AS. Sejak 1970-an, Delta Force terlibat dalam misi-misi penting di seluruh dunia.

Dikutip Military, Delta Force dibentuk pada 1977 oleh komandan pertamanya, Kolonel Charles Beckwith, veteran perang Vietnam. Beckwith terinspirasi oleh Resimen Angkatan Khusus Udara Inggris atau SAS.

Alasan pembentukan Delta Force adalah ancaman terorisme yang meningkat di seluruh dunia. 

Awalnya nama resmi pasukan ini adalah Operasi Pasukan Khusus Pertama Detasemen-Delta (1st SFOD-D), lalu berubah menjadi Kelompok Aplikasi Tempur (CAG), dan sekarang menjadi Unsur Kompartemen Tentara (ACE). 

Berbagai operasi penting telah dilakoni oleh Delta Force. Salah satunya adalah "Operation Just Cause" ketika AS menginvasi Panama dan menangkap diktator Manuel Noriega pada 1989.

Delta Force juga terlibat dalam Perang Teluk pada 1990 ketika Irak menginvasi Kuwait. Serangan AS berhasil membuat pasukan Saddam Hussein kembali ke Irak. 

Dalam "Operation Gothic Serpent" di Mogadishu, Somalia, pada 1993, kisah Delta Force diabadikan dalam film "Black Hawk Down". Ketika itu pasukan AS bertahan dari serangan teroris Somalia saat helikopter mereka jatuh di tengah kota.

Delta Force merupakan pasukan khusus penting dalam perang di Afghanistan usai serangan teroris 9/11. Mereka tergabung dalam pasukan AS yang berhasil menangkap Saddam Hussein pada 2003.

Menurut buku "Not a Good Day to Die: The Untold Story of Operation Anaconda" Delta Force memiliki hampir 1.000 personel. Sebanyak 250 hingga 300 di antaranya adalah pasukan lapangan, sisanya pasukan pendukung dengan berbagai teknologi dan persenjataan canggih.

Mereka adalah tentara yang ahli dalam persenjataan, bahan peledak, penyamaran, pembebasan sandera, hingga membuka kunci. 

Tidak mudah untuk menjadi anggota Delta Force. Para calon anggota haruslah tentara pria yang telah 2,5 tahun bertugas dan berpangkat minimal sersan. Selain itu, mereka harus lulus dalam tes yang membutuhkan kekuatan fisik, mental, dan emosional.

Bekas tentara Delta Force, Eric Haney, dalam bukunya berjudul 'Inside Delta Force' mengatakan salah satu tesnya adalah berjalan 64 kilometer di malam hari dengan peralatan tempur lengkap, termasuk tas ransel yang beratnya terus ditambah seiring jarak, hingga total 63 kilogram.

TAG

BERITA TERKAIT