Senin, 28 Oktober 2019 14:06
Korban (kiri), boneka (ilustrasi).
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, JEMBER - Minggu, 27 OKotber 2019. Fani (26) terbaring lemas di rumahnya, di Perumahan Karyawan Afdeling Dampar PTPN XII Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari, Jember, Jawa Timur.  

 

"Mas...tolong belikan obat dong," pintanya kepada suaminya, Rendi. Ini seperti dituturkan Rendi Setiawan (28), suami Fani.

Pria muda tersebut pun beranjak keluar membelikan obat untuk istrinya di apotek. Sebelum ke apotek, dia mampir sebentar ke rumah orang tuanya, yang tak jauh dari kediaman mereka.

Usai itu, dia melanjutkan perjalanan ke apotek. Di tengah perjalanan, Rendi menghubungi sang istri untuk menanyakan jenis obat yang dia inginkan. Namun tak ada jawaban dari sang istri.

 

Ia pun berinisiatif untuk menelepon bibi dan adiknya yang tinggal di dekat rumahnya.

"Coba cek, Fani. Dia dak angkat hapenya," pinta Rendi ke adik dan bibinya.

Saat adik dan bibinya sampai di rumah Rendi, keduanya mendapati Fani tengah berada di kamar depan rumah tersebut.

Dia seperti tidur dengan memeluk boneka. Bibi dan adik Rendi mencoba membangunkan Fani dengan mengambil boneka tersebut.

Alangkah kagetnya keduanya saat boneka dibuka. Ada pisau menancap tepat di sisi kiri perut Fani.

Seketika itu keduanya berteriak meminta bantuan pada tetangga sebelah rumah.

Saat ditemukan, Fani sudah tak bernyawa di atas tempat tidur. Darah di pisau masih segar. Darah  itu menyerap di kasur busa.

"Pisau itu bukanlah pisau dapur. Polisi, masih mencari tahu pisau itu milik siapa dan apakah memang ada di rumah itu," ujar Kapolsek Mumbulsari AKP Heri Supadmo sebagaimana dikutip dari Tribunnews.

Rendi masih syok, sehingga belum bisa dimintai keterangan.

Keduanya belum dikaruniai anak. Pasutri ini baru menikah sembilan bulan.

"Kami masih menyelidikinya. Apakah bunuh diri atau pembunuhan," tambah Heri.

TAG

BERITA TERKAIT