Minggu, 27 Oktober 2019 16:04
Pasukan OPM
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Kelompok separatis bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), mengaku bertanggung jawab atas penembakan Harianto (30) asal Pangkep (Sulsel),  Rizal (33) asal Jeneponto (Sulsel), dan La Sony (39) asal Buton (Sultra).

 

Namun mereka menyebut ketiganya bukan tukang ojek biasa, melainkan tentara yang sedang menyamar. Demikian diungkap Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, sebagaimana dilansir di Fanpage Facebook TPNPBNews.

Kabar itu juga diteruskan Sebby Sambom ke pekerja HAM Internasional, melalui halaman blognya.

"Diteruskan kepada semua journalis di seluruh dunia dan juga disampaikan kepada para Pekerja HAM di seluruh dunia oleh Juru Bicara OPM Tuan Sebby Sambom. Terima Kasih atas kerja sama yang baik," tulisnya.

 

Menurut Sebby, Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah menerima laporan langsung dari Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Jumat 25 Oktober 2019, tentang Penembakan terhadap anggota TNI/Polri ini.

Laporan ini kata dia, dilaporkan langsung oleh Panglima KODAP TPNPB Sinak Murib melalui telepon selulernya. Penembakan dilakukan pada pukul 09:24 WIT. 

Sebby juga mengatakan, saat itu ada baku tembak antara militer Indonesia dan pasukan TPNPB-OPM di Kabupaten Intan Jaya, dan pasukan TPNPB-OPM telah berhasil menembak mati 3 anggota TNI/Polri. 

Dalam laporannya dia menambahkan, mayat korban dievakuasi sekitar pukul 15:23 WIT oleh Pemerintah Kabupaten Intan Jaya. 

"Untuk diketahui, bahwa pasukan Militer TPNPB-OPM sudah berada di Kabupaten Intan Jaya untuk perang lawan militer dan polisi Kolonial Indonesia," tulis Sebby.

Jenazah Harianto, sudah dimakamkan tadi malam di kampung halamannya, Kampung Lokae, Desa Maggalung, Kecamatan Mandalle, Pangkep, Sulsel. Jenazah Rizal  dari Jeneponto dan La Sony asal Buton, rencana akan diterbangkan hari ini.

Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, akan mengutus tiga perwakilannya untuk mengantar langsung ketiga jenazah sampai ke kampung halaman masing-masing. 

"Kami diperintahkan oleh bupati mengantar jenazah ke kampung halaman," kata Apolos Iba, Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Intan Jaya salah satu yang diutus mengantar jenazah, seperti dilansir dari Seputarpapua. 

Kondisi ketiga jasad mengalami luka tembak pada bagian kepala. Itu diungkap Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto.

"Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat akibat senjata tajam di sekujur tubuh," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto. 

TAG

BERITA TERKAIT